Foto: Destinasi wisata Kampung Teluk Semanting, Kecamatan Derawan.

DERAWAN – Kekayaan alam Berau benar begitu melimpah. Selain alam Bumi Batiwakkal diciptakan tuhan dengan kekayaan alam wisata bahari, gunung, goa hingga pantai. Di Berau juga tersedia wisata alam dengan sajian hutan mangrove yang beragam. Persisnya berada di Kampung Teluk Semanting, Kecamatan Derawan.

Konservasi alam hutan mangrove yang dilestarikan masyarakat sekitar tersebut, mendapatkan banyak bantuan melalui dana CSR nasional dalam pengembaraannya sejak 2006 lalu.

Memang selama pembangunan dan penanaman hutan mangrove Teluk Semanting tersebut tidak dibuka umum. Baru pada awal Mei 2023 lalu, Pemkab Berau meresmikan Ekowisata Mangrove Kampung Teluk Semanting yang dibuka untuk umum.

Bermula dari semangat warga setempat sejak 2017 lalu. Terbesit untuk menjadikan hamparan hutan mangrove untuk dapat dimasukkan menjadi salah satu destinasi wisata di Bumi Batiwakkal.

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan warga tentang peran dan fungsi hutan mangrove itu sendiri, sehingga proses restorasi pun mulai dilakukan.

Sejumlah tambak yang ditinggalkan mulai ditumbuhi mangrove secara alami. Warga juga mulai menanami sendiri untuk mempercepat proses konservasi itu.

Kawasan ekosistem hutan mangrove di Kampung Teluk Semanting kini sudah hidup kembali. Sejumlah hewan endemik mangrove juga bertebaran dan hidup berdampingan dengan warga. Menjaga hutan mangrove tetap aman dari penjarahan.

Pada 2017 lalu, warga bergotongroyong membangun jembatan beralas papan ulin sepanjang 30 meter untuk tahap awal. Keseriusan itu berbuah hasil dan menjadi perhatian banyak pihak.

Dukungan dari berbagai pihak terkait perlindungan hutan mangrove di Kampung Teluk Semanting berdampak positif terhadap peningkatan sarana dan prasarana yang ada. Termasuk panjang jembatan tracking dari yang semula 30 meter kini menjadi 1.300 meter.

Termasuk juga di dalamnya, dibangun 10 unit gazebo untuk wisatawan beristirahat. Bahkan dari luas potensi kawasan mangrove yang mencapai 761 hektar. Saat ini sudah terkelola 250 hektar.

Selain itu juga, ada penambahan sejumlah fasilitas wisata untuk pengunjung yang salah satunya glamour camping alias glamping. Dengan adanya glamping ini, nantinya dapat dimanfaatkan wisatawan untuk berkemah.

Kolaborasi pemerintah lintas OPD berhasil menarik mata pemerintah pusat untuk menyalurkan dana corporate sosial responsibilities (CSR) perusahaan BUMN di bawah naungan Menteri Keuangan RI.

Beberapa waktu lalu, Ekowisata Mangrove Teluk Semanting, Derawan, diresmikan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih sebagai objek wisata yang dapat dikunjungi oleh publik.

Sejak 2006 hingga saat ini, sekitar 40.000 mangrove telah ditanam. Melalui pengadaan bibit bakau oleh beberapa stakeholder. Mulai dari komunitas peduli lingkungan di Benua Etam hingga perusahaan multinasional.

Mulai dari SMI, PT GDE, Indonesia Eximbank, PT PII, SMF, IFF, Komunitas Konservasi Alam Nusantara, dan Tim Pengelola Wisata Kampung Teluk Semanting.

Objek wisata baru tersebut memilki keragaman hayati yang dapat memanjakan gairah wisata pengunjung.

Selain menyediakan keberadaan hutan mangrove dengan luas lahan sekitar 750 hektar. Terdapat juga sekitar 15 burung endemik yang hidup di hutan bakau.

Selain menyiapkan wadah untuk berwisata, jajanan hingga oleh-oleh khas olahan masyarakat Derawan. Produk tersebut pun telah bersertifikat halal MUI.

Hal tersebut terbukti dari hasil pemantauannya saat pertama tiba di Teluk Semanting. Dalam gedung olahraga milik kampung, puluhan jenis produk disajikan untuk dapat dibungkus dan dijadikan oleh-oleh bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

Objek wisata Ekowisata Mangrove Kampung Teluk Semanting menyediakan fasilitas yang memadai bagi setiap pengunjung. Mulai dari posko informasi, tempat istirahat, spot foto, menara pantau, tenda glamping, serta lintasan sepanjang 1,3 kilometer yang siap memuaskan mata pengunjung melihat keindahan yang ada di objek wisata tersebut.

Mulai dari informasi paket wisata hingga kebutuhan informasi lain dapat diakses melalui sosial media Instagram @bakauta_teluksemanting. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman