Foto: Kepala Sekolah SMPN 1 Teluk Bayur, Karto dan Ketua Tim Literasi Sekolah, Hari Andana Saat Memamerkan Penghargaan Rekor Muri Yang Berhasil Didapatkan.

TELUK BAYUR,– Mei 2023, jadi bulan bersejarah untuk SMPN 1 Teluk Bayur. Sekolah itu meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), kategori pelatihan literasi kepada guru dan siswa di sekolah. Terbanyak di Kalimantan Timur. Bagaimana Sejarah itu dibuat.

Sambutan hangat ditunjukkan Kepala SMPN 1 Teluk Bayur, Karto, kala dikunjungi tim liputan Berau Terkini pada Jumat (6/10/2023) pagi.

Saat itu, aktivitas sekolah berlangsung biasa. Namun, euforia di hati Karto, sepertinya masih menyisakan kebanggaan atas penghargaan MURI, yang diperolehnya beberapa bulan lalu. Saat berada di dalam ruangan kepala sekolah, pajangan prestasi terlihat menyela pandangan di dinding bernuansa abu-abu itu. Penghargaan MURI, juga dipajang di sana.

Karto mengatakan, jika dirinya menerima secara langsung penghargaan MURI itu di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dengan diliputi rasa bangga, dia mulai menjelaskan, bagaimana rekor itu didapatnya.

Semua berawal ketika pandemik Covid-19, kala itu tiba-tiba Karto memiliki keinginan untuk kembali menulis. Diapun teringat pesan gurunya terdahulu, yang memuji karya puisinya saat masih duduk di bangku sekolah.

“Puisimu bagus, lanjutkan ya,” katanya mengenang ucapan gurunya.

Mengenang itu, dirinya pun kembali menulis. Tema yang ditulis tentang aktivitas di sekitar. Misalnya, keadaan alam dan lingkungan di Berau. Sesekali, Karto memperlihatkan karya tulisnya berujudul Surat Cinta Dari-Nya. Untuk membuktikan bahwa dirinya juga memiliki kepiawaian menulis.

Awalnya, naskah buku yang memiliki sampul bergambar surat berwarna biru, itu didaftarkan pada Nyalanesia hanya untuk diterbitkan saja. Ternyata, diwaktu yang bersamaan, pihak Nyelanesia yang juga merupakan salah satu Startup, menggelar lomba FLN 2019. Yang mana, karyanya menjadi 36 terbaik dari 6.000 orang yang mendaftar.

“Padahal niat awalnya, hanya untuk diterbitkan. Tapi, justru menjadi salah satu yang terbaik se-Indonesia,” ucapnya dengan wajah senang.

Berangkat dari pengalaman itulah, Karto mendorong murid-muridnya untuk mengikuti FLN, sejak 2022 lalu. Dimulai dengan pembentukan tim literasi, yang diketuai oleh Hari Andana.

Setelah itu, mereka melakukan seleksi pembuatan puisi dan cerpen disekolahnya. Akhirnya, terpilihlah 100 pelajar yang karyanya dilombakan pada FLN 2022, dan berlanjut hingga 2023 ini.

Untuk pertama kalinya, SMPN 1 Teluk Bayur mengikuti festival tersebut, sekolahnya berhasil mendapat penghargaan MURI untuk kategori peluncuran buku fiksi dan non fiksi terbanyak.

“Kami coba mengikuti minat bakat siswa. Yang suka menulis, silakan menulis. Dan yang senang melukis silakan melukis. Kebetulan, sekolah kami ini, paling banyak mengikuti kegiatan ini. Dan pesertanya, juga paling banyak. Makanya, bisa mendapatkan rekor muri itu,”jelasnya.

Kegiatannya diikuti 3.265 sekolah yang ada di indonesia. Terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Adapun dalam FLN 2023 ini, menghasilkan sebuah karya yang berjudul “Suara Hati Sang Sahabat”. Berisi puisi dari seratus siswa terpilih, dan sudah terbebas dari plagiarisme.

“Sebenarnya, mereka (Siswa SMP 1 Teluk Bayur) mengikuti dua kategori lomba. Yakni, puisi dan cerpen. Hanya, karya cerpen mereka tidak berhasil menang,” ujarnya sedikit kecewa.

Karto berharap, penghargaan yang telah didapat sejauh ini tidak membuat mereka berpuas hati. Tapi, justru harus dijadikan semangat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Bahkan, sejak tahun ini, pihakanya telah mulai menyiapkan naskah untuk FLN 2024 mendatang.

“Saya ingin, anak-anak jika sudah lulus dari sekolah nanti, mereka mempunyai prestasi ataupun kenangan di SMPN 1 Teluk Bayur ini,”tutupnya. (*)

Reporter: Dini Diva Aprilia