Foto: Kapolsek Tanjung Redeb IPTU H Simalango, bertandang ke rumah duka untuk bertemu dengan orang tua almarhum ES.

TANJUNG REDEB – Temuan potongan tubuh yang tak utuh oleh tim pencari bocah tenggelam di Dermaga Singkuang, Sungai Kelay, temui titik terang. Potongan tubuh tersebut telah diakui oleh keluarga korban ES (7) merupakan tubuh bocah yang tenggelam tersebut, pada Kamis (28/9/2023) lalu.

Kapolsek Tanjung Redeb IPTU H Simalango kepada Berau Terkini, menerangkan bila sesaat potongan tubuh tersebut ditemukan oleh tim pencari pada 2 Oktober 2023 lalu, mayat tersebut pun langsung dilarikan ke RSUD dr Abdul Rivai untuk jalani proses pemeriksaan medis.

Dari pemeriksaan itu, tim dokter telah memastikan bila 90 persen potongan tubuh tersebut merupakan tubuh manusia. Dipastikan pula bila tubuh tersebut merupakan tubuh bocah berusia di bawah 10 tahun.

“Cukup lama pemeriksaan tim medis itu, baru kami diberikan laporan hasil pemeriksaan medis,” kata perwira balok dua tersebut yang akrab disapa Simalango.

Setelah pemeriksaan oleh medis dilakukan, langkah selanjutnya ialah pencocokan identitas mayat dengan keluarga korban. Namun, saat itu orang tua disebut Simalango, telah menerima hasil pencarian oleh tim gabungan. Pun terkait dengan hasil pemeriksaan medis.

“Orang tua korban sudah ikhlas. Kami turut berduka atas kejadian itu,” ucapnya.

c7623efc c829 4d75 94f3 a47c27745141
Foto: Suasana rumah duka setelah tubuh ES ditemukan.

Setelah pemeriksaan medis dan mendapat persetujuan oleh keluarga, mayat dengan organ tak lengkap tersebut pun dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kecamatan Sambaliung.

Sehari setelahnya, aparat kepolisian pun telah bertandang ke rumah duka untuk memberikan dukungan moril kepada orang tua korban yang tengah dirundung duka.

“Kami sudah berkunjung langsung ke rumah duka, untuk memberikan keteguhan kepada orang tua ES,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia pun menepis kabar bila korban telah di mutilasi. Sebab, tidak ada keterangan medis yang menyebutkan hal tersebut. Dirinya juga menyebutkan bila terdapat kemungkinan jenazah tersebut terkena baling-baling kapal yang melintas di Sungai Segah dan Kelay.

“Jadi banyak kemungkinan. Kami harap masyarakat tak resah dengan kabar yang beredar. Karena, sejauh ini juga kami tidak pernah mendapat laporan terjadi penculikan di Berau ini,” tegas Simalango.

Dia juga menyampaikan, atas permintaan keluarga pencarian bocah tenggelam dilanjutkan terakhir pada hari ini. Untuk mencari potongan yang lain, seperti sepasang kaki, tangan, hingga kepala dari mendiang ES.

“Tim masih lakukan pencarian. Dari Bhabinkamtibmas kami tetap monitor perkembangan di lapangan,” tutur dia mengakhiri wawancara bersama awak Berau Terkini. (*)

Reporter: Sulaiman