Foto: Wabup Berau Gamalis 

TANJUNG REDEB- Kabut asap di Kabupaten Berau semakin jelas terihat. Bahkan, jarak pandang atau visibility sempat menurun dibawah 5 km.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, akan melihat kondisi lebih jauh terkait potensi dampak kabut asap apabila terus menebal di langit Bumi Batiwakkal.

Dirinya juga belum mengetahui, apakah kabut tersebut merupakan dampak dari karhutla yang terjadi di Kabupaten Berau, atau kabut kiriman.

“Ini sesuatu yang tidak kita harapkan. Semoga, ini tidak sampai menghambat kegiatan masyarakat,” jelasnya.

Ketika ditanya, bagaimana mengenai dampak pelajar, apabila kabut tersebut semakin menebal. apakah akan diliburkan, atau tidak. Gamalis menjelaskan, mengenai hal itu, tentu akan dilakukan koordinasi dengan OPD teknis.

“Terutama dengan Dinas Pendidikan Berau, DLHK, dan BPBD Berau, seberapa urgen kondisi kabut asap di Kabupaten Berau,” katanya.

Mengenai Karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah di Bumi Batiwakkal, tentu menjadi perhatian pemerintah daerah. Tidak hanya itu, Pemkab kata dia, juga melakukan antisipasi bersama BPBD Berau, TNI-Polri, dan masyarakat peduli api (MPA).

Untuk itu, dirinya berharap kepada seluruh masyarakat Berau bersama-sama mendukung pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya karhutla. Karena kata Gamalis, dampak dari kahutla sendiri tak hanya mengganggu aktivitas belajar mengajar. Tapi juga meningkatnya penderita ISPA, serta mengganggu penerbangan.

“Tanpa bantuan dan dukungan masyarakat, pencegahan karhutla tentu akn sulit. Kita semua tentu tidak ingin bencana kabut asap beberapa tahun terakhir kembali terjadi,” pungkasnya. (/)

Reporter: Hendra Irawan