Foto: Sultan Sambaliung, Datu Amir
TANJUNG REDEB- Sultan Sambaliung, Datu Amir berharap ditengah masifnya pertumbuhan investasi di Kabupaten Berau, berharap tidak membuat masyarakat adat terdampak.
Seperti halnya investasi batu bara maupun investasi lainnya, agar tidak membuat masyarakat terpinggirkan. Karena kata dia, masyarakat adat merupakan “pemilik rumah” yang harus mendapat perlindungan dan kesejahteraan.
“Tidak melarang siapapun yang datang berinvestasi. Tapi, jangan sampai masuknya investasi itu, membuat masyarakat asli atau masyarakat adat terpinggirkan,” katanya.
Dirinya berharap, investasi apapun yang masuk ke Kabupaten Berau, dapat memperhatikan masyarakat lokal di sekitar wilayahnya berinvestasi. Karena bagaimanapun, masuknya investasi ke Bumi Batiwakkal tak lain untuk memperbaiki ekonomi masyarakat setempat.
Jangan sampai kata dia, kehadiran investasi di Kabupaten Berau berdampak tidak baik. Apalagi, sampai tidak memperhatikan keberadaan warga yang seharusnya menjadi tanggungjawabnya.
“Jangan menjadi penonton di rumah sendiri. Masuknya investasi harus memberikan dampak positif bagi masyarakat adat maupun warga sekitar tempatnya berinvestasi,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap kepada Pemkab Berau, dimomen hari jadi ke-70 Kabupaten Berau dan ke-213 Tanjung Redeb, agar masyarakat adat di seluruh Bumi Batiwakkal, dapat selalu diperhatikan. Dan menjaga eksistensinya, ditengah mulai maraknya investasi yang masuk di Kabupaten Berau.
“Harapan kami seperti itu. Karena yang punya rumah kita. Kami tidak ingin jadi penonton di rumah sendiri,” pungkasnya. (/)
Reporter: Hendra Irawan