Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih, menaruh perhatian serius dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik di Bumi Batiwakkal. Sebab, menurut dia sejatinya guru menjadi ujung tombak ldalam menentukan karakter peserta didik yang berkualitas.

Bahkan, secara khusus dalam agenda seminar Gerakan Sekolah Menyenangkan, dia meminta kepada tenaga pengajar hingga kepala sekolah untuk memberikan informasi secara langsung bila sekolah di Berau belum tercukupi sarana dan prasarana pada proses kegiatan belajar mengajar.

“Pembangunan manusia yang unggul ini butuh kerjakeras dan kerja serius dalam memastikan pertumbuhan daya pikir anak didik bertumbuh seusai harapan,” ujar Sri.

Dirinya pun menyadari, bahwa saat ini fasilitas pendidikan di wilayah pedalaman Berau masih membutuhkan banyak perbaikan. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan dasar, seperti listrik dan air bersih.

Oleh karena itu, dia menyarankan kepada seluruh sekolah untuk pro aktif dalam memberikan laporan kepada kepala daerah, agar bantuan pembenahan sarpras sekolah dapat segera ditangani.

“Itu salah satu metode yang saya pikir cukup baik dalam memberikan pelayanan langsung di sektor pendidikan,” kata dia menerangkan soal pihak sekolah yang diminta memberikan laporan ke dirinya secara langsung.

Upaya tersebut menjadi bagian dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Batiwakkal. Menciptakan kondisi sekolah yang menyenangkan dalam proses transformasi ilmu dari guru ke murid..

“Jadi, tempat yang nyaman akan mendukung proses belajar. Target bisa tercapai,” ucapnya.

Hal tersebut diungkapkan bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu, setelah membuka acara seminar Gerakan Sekolah Menyenangkan alias GSM, di Hotel Bumi Segah, pada Kamis (30/8/2023).

Dalam agenda itu, ratusan guru dan puluhan kepala sekolah diberikan pencerahan soal metode belajar mengajar yang sesuai dengan standarisasi pendidikan modern.

Dirinya memberikan harapan besar, dari hasil seminar tersebut. Peserta didik mendapatkan pola belajar yang menyenangkan. Tidak membuat para peserta didik, bosan berada di sekolah.

Hanya saja, dia menyadari bila dalam proses perbaikan pendidikan di Berau membutuhkan waktu yang sangat panjang. Tetapi tidak terlambat untuk dimulai dewasa ini.

“Perlu pencerahan yang intensitasnya tinggi. Sekali seminar tidak akan bisa langsung merubah wajah pendidikan kita. Oleh karena itu, penting agenda seperti ini terus berlangsung,” ujarnya.

Sebagai wujud komitmen pemerintah, tak menutup kemungkinan pada tahun depan anggaran pendidikan di Berau bakal ditambahi. Selain kewajiban memenuhi kebutuhan pendidikan dari 20 persen APBD Berau tahun depan.

“Tidak menutup kemungkinan untuk itu. Selain sekolah, kami juga konsen untuk memperhatikan kesejahteraan guru,” ucapnya. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman