Foto: Kondisi proyek tepian Jalan Ahmad Yani.
TANJUNG REDEB – Pemkab Berau memastikan para pedagang kaki lima alias PKL di Tepian Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pangeran Antasari, tetap dapat berjualan setelah proyek revitalisasi rampung pada Desember 2023 mendatang.
Menurut informasi yang beredar, proyek itu telah berjalan sejak 5 Juli 2023 lalu dan menelan anggaran pemerintah sebesar Rp 27 miliar. Dengan panjang pengerjaan 400 meter.
Diketahui, proyek itu meniru konsep tata kota yang ada di sepanjang Jalan Malioboro, Jogjakarta, Jawa Tengah. Dengan menonjolkan sisi kearifan lokal Berau.
Dikonfirmasi awak media, Bupati Berau Sri Juniarsih menerangkan bila proyek itu dikerjakan demi memenuhi hasrat anak muda di Berau untuk memiliki tempat nongkrong yang apik.
Namun pemerintah memahami, dengan kebijakan pembangunan itu akan memberikan dampak dari usaha yang dijalani para PKL. Saat proses pembangunan para pelapak itu tetap diperbolehkan jualan. Namun agak menjorok ke jalan.
“Tetap mereka (PKL) tetap boleh jualan,” ucap Sri.
Setelah proyek pedestarian itu rampung. Pemerintah berjanji bakal merapikan setiap rombong para PKL tersebut dengan model dan warna yang seragam.
Selain itu, bakal ada tempat duduk untuk nongkrong dengan posisi kursi dan meja yang menghadap ke Sungai Segah. Sehingga layak jadi tempat kongkow alias nongkrong kawula muda di Berau.
“Kalau proyek itu jadi, saya pastikan tempat itu jadi cantik dan rapi. Enak ditempati kongkow anak muda,” ucapnya.
Rombong dengan desain baru untuk para PKL itu pun, dipastikan gratis untuk digunakan. Hanya saja, pihaknya tetap akan mencari skema baru agar daerah tetap mendapatkan keuntungan dari bisnis yang berjalan di tepian tersebut.
Dengan catatan, setiap PKL yang berjualan di tepian tersebut merupakan warga Berau yang dapat dibuktikan dengan kartu identitas alias KTP domisili Berau.
“Gratis lah. Tapi kami ingin kontribusi untuk pembangunan daerah tetap berjalan,” ucapnya.
Ke depan, proyek revitalisasi pedestarian itu tak hanya berlaku di Jalan Ahmad Yani. Ke depan, Pemkab merencanakan proyek itu juga dapat dikerjakan untuk tepian di Jalan Pulau Derawan.
“Nanti kita liat ya. Semoga cukup juga anggaran untuk revitalisasi di Jalan Pulau Derawan,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Persatuan Pedagang Kuliner Tepian Segah, Saparuddin, mengaku menyambut baik program perbaikan tepian tersebut. Sebab, dengan kondisi tepian yang baik akan mengundang lebih banyak pelanggan untuk menghampiri sebanyak 61 lapak PKL di lokasi tersebut.
“Kami mendukung dengan adanya proyek ini,” ucap dia.
Dirinya pun berharap saat proyek ini selesai sehingga para pedagang bisa kembali berjualan dengan nuansa baru. Selama pengerjaan proyek revitalisasi Tepian Ahmad Yani dilakukan secara berkala, yakni per 50 meter.
“Jadi di 50 meter pertama pedagang jualan di badan jalan untuk sementara,” tambahnya.
Selain itu, rencana adanya penyeragaman rombong pedagang menjadi kabar baik, sebab hal itu akan menambah kecantikan kawasan tersebut. Kalau pun rombong tersebut nantinya tidak disediakan secara gratis, pihaknya tidak mempermasalahkan kalau memang rombong itu harus berbayar.
“Lebih bagus lagi kalau pemerintah menyediakan rombong buat para pedagang. Jadi pemerintah yang sediakan kami yang beli dengan cara kredit,” pungkasnya. (*/adv)
Reporter: Sulaiman