Foto: Suasana peluncuran program penyalaan listrik 24 jam di Kantor Camat Kelay, pada Kamis (24/8/2023).

TANJUNG REDEB – Warga Kecamatan Kelay kini tak perlu risau lagi dengan penyalaan listrik 12 jam. Sebab, kini distribusi listrik telah sampai kecamatan perbatasan tersebut selama 24 jam alias seharian penuh. Melalui dua unit layanan listrik jaringan Kelay dan Merasa.

Dari dua pembangkit listrik tersebut, mengaliri listrik di empat kampung. Unit Kelay mengaliri listrik ke Kampung Sido Bangen dan sebagian ke Kampung Long Beliu dan Lesan Dayak. Sementara untuk unit pembangkit Merasa, mengaliri listrik warga sekitar Kampung Merasa.

Bupati Berau Sri Juniarsih bersama aparatur kampung dan jajaran petinggi PT PLN UP3 Berau, meluncurkan tegangan listrik sebesar 250 kilowatt yang dapat menerangi sebanyak 250 rumah warga di Kampung Sedo Bangen dan sekitarnya.

Dalam sambutannya, bupati menyampaikan bentuk apresiasi kepada PT PLN lantaran mampu menerangi kampung yang letaknya jauh dari pusat kota, Tanjung Redeb. Dengan listrik yang kini dinikmati masyarakat di Kelay, diharapkan mampu mendorong peningkatan roda perekonomian di kampung tersebut.

“Listrik sangat penting untuk meningkatkan setiap sendi kehidupan manusia, tentu kami beri apresiasi untuk PLN,” kata Sri.

Dirinya menyadari, bila dalam pembangunan jaringan listrik yang masuk ke setiap kampung memiliki tantangan tersendiri. Selain persoalan kontur wilayah, infrastruktur juga masih menjadi konsentrasi pemerintah dalam menghubungkan setiap kampung di Berau.

Namun dengan semua tantangan itu, PT PLN mampu menjawab dengan diluncurkannya jaringan pembangkit listrik di Kelay dan Merasa.

Pemerintah dengan kewenangannya, telah melakukan koordinasi intens ke pihak PT PLN UP3 Berau demi memastikan masyarakat di perkampungan mendapatkan hak penerangan yang sama dengan warga di pusat kota.

“Kami bersama PLN terus berupaya selangkah demi selangkah, menjawab dan memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh masyarakat di berbagai penjuru Kota Sanggam,” ujar dia.

Dengan masuknya aliran listrik ke dua kampung tersebut, maka akan mempermudah Pemkab Berau dalam mengentaskan salah satu program prioritas, yakni pemberian fasilitas Wireless Fidelity alias WiFi gratis bagi masyarakat kampung.

“Yang mana tentu saja, WiFi ini memerlukan listrik yang stabil agar dapat dimanfaatkan,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai bupati di Bumi Batiwakkal.

Dengan listrik yang kini dirasakan oleh masyarakat, dirinya pun berpesan agar masyarakat tetap selalu hati-hati dengan penggunaan listrik rumah tangga. Sebab, bila digunakan secara sembarangan akan berpotensi membahayakan bagi penggunanya.

“Mohon digunakan sebaik-baiknya. Jangan sampai malah membawa celaka bagi kita,” pesan dia.

Sementara itu, Manajer PT PLN UP3 Berau Haryadi Poel menyampaikan bila semangat menerangi perkampungan ini menjadi bagian dari semangat tersendiri dalam momen kemerdekaan tahun ini.

Dengan semangat gotong royong antar seluruh pihak, penyalaan listrik bagi sekitar 250 warga di Kelay, pada tahun ini dapat dipenuhi dan mendapat penerangan selama 24 jam penuh.

“Ini juga berkat dukungan penuh pemerintah hingga camat,” ucap dia.

Selain itu, PT PLN UP3 Berau secara khusus menyerahkan bantuan listrik gratis bagi 4 warga di Kecamatan Kelay. Program itu masuk dalam rangkaian agenda terstruktur PT PLN UP3 Berau yang dikemas dalam ‘Program Light Up The Dream’.

Dirinya juga mengklaim, bila saat ini merupakan sejarah pertama di Berau mengalirkan listrik bagi warga perkampungan selama 24 jam di Bumi Batiwakkal.

“Kita semua hari ini menjadi saksi akan titik balik bangkit dan tumbuhnya perekonomian di Kecamatan Kelay dan Merasa,” ujarnya.

Diakhir, acara peluncuran program itu pun ditutup dengan pembunyian sirine peluncuran. Bunyi sirine itu pun menjadi penanda listrik kini dapat digunakan oleh masyarakat di Kampung Merasa dan Kelay. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman