Foto: Rakor penanganan Stunting di Balai Mufakat.

TANJUNG REDEB – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Gamalis, kembali menggelar rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam mereview capaian kinerja dalam menekan angka stunting di Bumi Batiwakkal.

Rapat itu digelar, pada Selasa (15/8/2023) pagi di Balai Mufakat, Jalan Milono. Dihadiri oleh beberapa dinas tim penurunan stunting, seperti DPPKBP3A, Dinkes Berau, Dinas Pangan, Diskominfo Berau, hingga instansi daerah lainnya dalam membahas capaian kinerja penurunan angka stunting di Berau.

Usai rakor, Gamalis menyatakan saat ini terjadi penurunan angka stunting di Berau. Yang menandakan efektivitas kinerja setiap dinas.

Hanya saja kondisi itu tak boleh membuat seluruh pihak berpangku tangan. Sebagai nahkoda penanganan gizi buruk di Berau, Gamalis menegaskan banyak capaian yang mesti dikejar hingga 2024 mendatang.

“Berau ini termasuk yang turun angka stuntingnya, tapi kita tak boleh berpangku tangan,” katanya.

Menurut data, saat ini stunting di Berau masih mencapai 20,6 persen. Angka itu masih akan terus diintervensi hingga mencapai 14 persen pada 2024 mendatang.

Angka tersebut diklaim terus mengalami penurunan sejak pendataan pada 2021 lalu, dengan presentase sebesar 25,7 persen. Menurun pada 2022 lalu, menjadi 21,6 persen. Dengan deviasi sebesar 4,1 persen.

Gamalis yakin tahun ini, angka standar World Health Organization (WHO) bakal dilampaui sebesar 20 persen.

“Angka stunting ini terus menurun di Berau,” beber dia.

Demi menekan angka tersebut pada 2024 mendatang, pemerintah bakal menambah anggaran untuk tim TPPS pada tahun ini. Termasuk pada rencana rancangan angaran pada APBD 2024.

Disinggung besaran anggaran penanganan stunting di Berau, dia mengaku tak tahu persis jumlah anggaran tersebut. Sebab, anggaran itu dimasukkan dalam kegiatan OPD yang masuk dalam tim TPPS.

“Anggarannya itu tersebar ke setiap OPD, saya kurang tahu persis besaran anggarannya,” jelas dia.

Sebagai ketua TPPS, dirinya berpesan kepada seluruh tim teknis untuk bekerja lebih serius lagi demi menekan angka stunting di Berau. Termasuk saat anggaran yang bakal naik pada tahun ini, dan 2024 mendatang.

“Tingkatkan lagi koordinasi antar setiap opd, demi memastikan anak yang alami stunting dapat pelayanan yang tepat. Sehingga pada tahun selanjutnya, kita bisa bisa bebas dari generasi kerdil,” pesan dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman