Foto:  Aktivitas di Bandar Udara Kalimarau

TANJUNG REDEB – Meskipun saat ini sejumlah wilayah di Berau tengah terjadi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), namun stasiun BMKG Berau memastikan belum berdampak pada terjadinya kabut asap dan aktivitas penerbangan.

Forecaster atau Peramal Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Reygik Riskianera Himawan mengatakan, hingga kini kabut asap di Berau, belum terdeteksi.

“Sampai saat ini belum ada terpantau,” ujarnya.

Meskipun diakuinya, ada terjadi peningkatan jumlah titik panas di Berau sepanjang Agustus 2023. Dia juga menjelaskan, bahwa kabut asap di Berau terakhir terdeteksi pada tahun 2019 lalu.

“Kalau tidak salah tahun 2019 itu, mayoritas kabut asap itu berasal dari asap kiriman. Kalau saat ini belum terdeteksi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Pembantu Airnav Berau, Muhammad Iwan mengatakan, saat ini jarak pandang cukup aman. Yakni diangka 9000 meter. Dan jarak tersebut masih sangat aman untuk mendarat maupun terbang di Bandara Kalimarau.

“Saat ini saya sudah konfirmasi ke BMKG, di hari Senin 14 Agustus 2023 pukul 15.00 wita , jarak pandang masih aman,” jelasnya.

Ia mengatakan, dari pagi sampai siang, penerbangan masih beroprasi dengan normal, dan tidak ada kendala. Bahkan, tidak terdeksi asap di landasan Kalimarau. Penerbangan tidak ada gangguan yang berarti.

“Jarak aman. Sedangkan jika visibility di bawah 3500 meter. Tentu penerbangan akan ditutup sementara, karena sudah tidak aman,” pungkasnya. (/)

Reporter: Hendra Irawan