Foto ist: Rumah Coklat Labanan Makarti terima dukungan kemasan produk dari PT Berau Coal
TANJUNG REDEB- PT Berau Coal terus melakukan pendampingan dalam menguatkan sektor perekonomian bagi masyarakat di sekitar wilayah kerjanya. Terbaru, Berau Coal kembali membantu kemasan produk Rumah Coklat Kulanta bagian dari Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Jumat (4/8).
Pembina Rumah Coklat Labanan Makarti, Dea Nurwana Solihin mengatakan, awal mula berdirinya Rumah Coklat Kulanta tersebut guna menangkap peluang olahan turunan kakao.
Setidaknya, ada 10 ibu rumah tangga yang diberdayakan dalam mengolah turunan kakao, yang diberi nama kelompok “Kulanta”. Dengan konsistensi yang dimiliki pesertanya, berbagai produksinya juga ikut dilombakan. Bahkan dipamerkan dalam event pameran yang digelar baik di Berau maupun di Kalimantan Timur.
“Untuk membuat produk rumah kakao ini menjadi cukup terkenal,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, Pemkab Berau dan Berau Coal hadir memberikan pendampingan dalam meningkatkan SDM di rumah coklat atau kelompok Kulanta tersebut. Tidak hanya itu, berbagai bantuan pun disalurkan Berau Coal dalam mendukung operasional produksinya.
Adapun bantuan yang diberikan yakni, seperti mesin pengempa. Karena sebelumnya, mesin pengempa yang digunakan berukuran kecil dan belum food grade untuk bahan baku. Adapun, mesin pengempa yang diberikan Berau Coal berukuran lebih besar, dan konstruksinya dari bahan yang stainles.
Ada juga renovasi untuk outlet. Kemudian, ada bantuan area display, meja, kursi, AC, dan peralatan produksi lainnya. Dengan adanya perhatian ini, pihaknya merasa sangat terbantu, terutama dalam produksi dan menyimpan hasil produksi coklat.
“Yang tidak kalah penting, pelatihan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan pelatihan Pengolahan Keamanan Pangan (PKP). Untuk legalitas izin edar, kami juga sudah difasilitasi Berau Coal. Dan masing masing produk ini sudah memiliki PIRT untuk izin edar,” ujarnya.
Berau Coal kata dia, tidak hanya membantu dalam pengembangan kakao, tapi juga pendampingan pelatihan membatik juga dari Berau Coal. Baik dari segi pewarnaan, dan desainnya.
“Kami berharap, dapat Berau Coal terus memberikan pendampingan, agar masyarakat di kampung kami agar lebih berdaya dari segi ekonomi dan kedepannya menjadi mandiri,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Kampung Labanan Makarti, Galih, turut mengucapkan terima kasih kepada Berau Coal. Yang mana, perusahaan itu telah membantu, dan mendampingi kelompok usaha rumah coklat di kampungnya hingga berkembang.
“Ini sangat positif, tidak hanya membantu pengembangan usaha rumah coklat, tapi juga memberdayakan ibu rumah tangga di Labanan Makarti. Apalagi sekarang anggotanya sudah ada 10 orang,” katanya.
Berau Coal kata dia, sangat peduli terhadap Kampung Labanan Makarti. Tidak hanya pengembangan rumah coklat saja, tapi juga pendampingan pelatihan membatik. Baik dari segi pewarnaan, dan desainnya.
Di bidang peternakan, BUMK Labanan Makarti mendapat bantuan mesin pengolah pakan ayam. Sehingga, BUMK Labanan Makarti bisa lebih mandiri menyediakan pakan ayam yang banyak diternak di Labanan Makarti.
“Alhamdulillah sejak awal hingga saat ini sangat baik, sangat signifikan memberikan manfaat. Dari pendampingan yang diberikan juga turut berperan mendorong Kampung Labanan Makarti mewakili Kaltim dalam Lomba Desa Nasional. Kami berterima kasih sekali atas perhatian yang diberikan semoga kedepannya dapat lebih bersinergi lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Community Development Officer PT Berau Coal, Laode Jazhari menyampaikan, dukungan yang diberikan tersebut, sebagai bentuk komitmen PT Berau Coal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lingkar tambang. khususnya, di Kampung Labanan Makarti.
Sejauh ini, pihaknya juga terus konsisten memberikan dampak positif dari peran serta perusahaan. Baik itu dari segi materi, pengembangan sumber daya manusia, maupun dalam bentuk pemenuhan sarana dan prasarana.
“Komitmen kami dalam membantu mensejahterakan masyarakat, khususnya di lingkar perusahaan. Terutama bermuara dalam hal peningkatan ekonomi, dan kapasitas SDM. Juga dukungan prasarana dalam menunjang produksi hasil kampung,” pungkasnya. (*//ADV).