Foto: Giat foto bersama peserta gowes usai berkeliling Berau.

TANJUNG REDEB – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, menggelar program kepedulian terhadap kualitas udara Bumi Batiwakkal. Program itu disebut Langit Biru (Blue Sky) Berau. Program itu dijalankan dengan cara bersepeda santai keliling kota.

Jumat (4/8/2023) lalu, jajaran pejabat di DLHK Berau bersama Kodim 0902/Bru, Polres Berau, PT Berau Coal, Kadis Kominfo, Komunitas Goweser Berau dan Mahasiswa STIPER Berau, melakukan gowes bareng. Gowes itu pun dijadikan sebagai metode sosialisasi pengendalian pencemaran udara.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Ida Ayu, mengatakan Berau khususnya Kota Tanjung Redeb sebagai ibukota kabupaten terus tumbuh dan berkembang. Sehingga segala dampak pencemaran lingkungan hidup, termasuk pencemaran udara yang harus dikendalikan sejak dini.

Penyebab penurunan kualitas udara itu, salahsatunya kebakaran hutan dan penggunaan kendaraan bermotor yang tidak terkendali.

“Yang utama mari menginformasikan lingkungan sekitar kita agar sama-sama menjaga lingkungan hidup sehingga membuat kita hidup aman, nyaman, dan tentram,” ungkapnya.

Melalui program Langit Biru Berau dijelaskannya akan dilakukan langkah langkah terobosan inovasi dengan melibatkan Stakeholders dan masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya berkolaborasi dengan Non Government Organization (NGO) yang telah dilaksanakan pada 20 Juli 2023 lalu.

Serta sosialisasi ke sekolah-sekolah pada 1 hingga 3 Agustus 2023. Penanaman pohon pada Hari Lingkungan Hidup akan digelar pada Senin (07/08/2023) dan dilanjutkan dengan Car Free Day pada 20 Agustus 2023 mendatang.

“Memperkuat program ini akan dibuat rancangan Peraturan Bupati Berau tentang Program Langit Biru Berau untuk jangka waktu 5 tahun,” jelasnya.

Aksi perubahan ini dijelaskan Ida Ayu bertujuan untuk terus menciptakan kualitas udara yang bersih dan langit biru di Kabupaten Berau untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Berau yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi, sehat dan sejahtera.

Dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan dengan program ini diharapkan tercapainya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dan tercapainya tujuan pembangunan yang terencana dan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Program ini juga untuk mencapai tujuan dan sasaran DLHK Berau yang tertuang dalan Rencana Stategis (Rensta) 2021-2026,” tandasnya. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman