Foto: Suasana pertemuan ‘coffee morning’ di gedung VIP Bandara Kalimarau.

TANJUNG REDEB – Skema ‘Block Seat’ sebagai upaya memastikan keterisian kursi pesawat menjadi jaminan Pemkab Berau bersama perusahaan swasta maupun daerah, dalam meyakinkan maskapai pesawat berbadan besar dapat mendarat di Bandara Kalimarau.

Kepada awak media, Sri Juniarsih yang baru menghadiri agenda ‘coffee morning’ di Gedung VIP Bandara Kalimarau, pada Jumat (4/7/2023), menyatakan Pemkab Berau siap dengan skema apapun demi meyakinkan para pemilik pesawat narrow body untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara Kalimarau.

“Kita siap kalau skemanya blockseat karena hitung hitunganya jelas,” kata Sri singkat.

Menambahkan itu, Wabup Berau Gamalis, menyatakan keterisian seat setiap pesawat yang siap untuk flight, dapat dipastikan terisi ketika ASN dan pejabat daerah  maupun karyawan perusahaan yang melakukan perjalanan dinas luar daerah. Sebab, dalam satu bulan aktivitas itu cukup tinggi.

Ia mencontohkan, untuk pesawat Garuda yang bermesin jet, dengan kapasitas seat sebanyak 150 kursi. Untuk kegiatan pegawai hingga perusahaan di Berau, minimal 25 persen kursi sudah dapat terpenuhi. Setiap kali penerbangan, dirinya memastikan dapat terisi sekitar 35 kursi.

“Setiap minggu kan pasti ada perjalanan dinas, kecuali Sabtu-Minggu,” kata Gamalis.

Data tersebut dapat dijadikan acuan dalam setiap aktivitas kedinasan yang menggunakan jasa penerbangan. Sebab, ia memahami sejatinya bisnis maskapai membutuhkan keterisian setiap kali pesawat harus melakukan penerbangan.

“Kan kita punya OPD. Sekitar 40 OPD itu punya perjalanan dinas setiap Minggu,” tegas dia kembali.

Sementara itu, komitmen pemerintah disambut baik Kepala BLU UPBU Bandara Kelas I Kalimarau Ferdinan Nurdin. Sebab, komitmen yang dibutuhkan oleh pihak maskapai selaku pemilik kuasa pesawat narrow body.

“Alhamdulillah Pemkab Berau dan perusahaan komitmen soal itu,” kata Ferdi sapaan dia.

Nantinya kesepakatan itu menjadi modal pihak Bandara untuk menandatangani Memorandum of Understanding alias MoU dengan pihak maskapai. Kebetulan, kata Ferdi, saat pertemuan itu pihak maskapai mulai dari Garuda, Citylink, Air Asia, Lion Group, Pelita Air, dan Trans Nusa.

“Mereka hadir tadi melalui zoom meeting. Nanti kami tandatangani MoU dihadapan pemerintah daerah dan pelaku usaha di Berau,” ujarnya.

Menanggapi skema yang dibeberkan Wabup Berau Gamalis soal block seat, dirinya menjelaskan bila yang didapat dibooking bukan hanya tiket keberangkatan. Namun kepulangan juga dipastikan sudah menggunakan maskapai yang sama. Sebab, kepastian itu yang menjadi acuan pihak maskapai dalam menjalankan roda bisnis di Bandara Kalimarau.

“Mereka butuh tiket PP sudah dibeli, dan menggunakan maskapai yang sama,” ujarnya.

Alasan mendasar dari setiap maskapai, kata Ferdi, ialah aktivitas bisnis yang terpenuhi setiap kali pesawat terbang. Termasuk pula pertimbangan penggunaan bahan bakar dan pajak yang mesti ditanggung oleh pihak maskapai.

“Kalau itu bisa berjalan, saya yakin banyak pesawat yang siap landing di Berau ini. Jadi mana ada perusahaan yang mau rugi, mereka mempertimbangkan keuntungan,” ujarnya.

Pihaknya mengaku telah mengantongi data seluruh jumlah pegawai dan perusahaan di Berau. Data itu nantinya bakal dijadikan modal dalam penandatanganan MoU dengan pihak maskapai.

Selain data itu, pihaknya bakal mengajukan jadwal keberangkatan perjalanan dinas pemerintah dan perusahaan yang bakal menggunakan jasa penerbangan.

“Minimal 3 kali dalam seminggu, pesawat itu sudah dibooking oleh pemerintah dan perusahaan. Nah, itu yang bakal jadi bahan presentasi yang kami ajukan ke pihak maskapai sampai ke kementerian,” tegas dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman