Foto: Gubernur Kaltim Isran Noor ditemani Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wabup Berau Gamalis, meninjau lokasi pembangunan dinding penahan air di Biduk-Biduk.

TANJUNG REDEB – Gubernur Kaltim Isran Noor melangsungkan kunjungan kerja ke wilayah Utara Kaltim. Yakni Bontang, Kutim, dan berakhir di Berau. Kunker itu berlangsung selama 4 hari. Dimulai pada Senin (31/7/2023) lalu.

Setibanya di Bumi Batiwakkal, pada Rabu (2/8/2023) malam lalu, Isran bersama rombongan memantau progres pengerjaan pembuatan dinding pemecah ombak, di wilayah pesisir selatan Berau, Kecamatan Biduk-Biduk.

Kedatangan rombongan Pemprov Kaltim itu, disambut langsung Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau Gamalis. Pj Sekda Berau Agus Wahyudi dan Assisten III Setda Berau Maulidiyah. Serta rombongan Pemkab lainnya yang datang sehari sebelum acara dilangsungkan.

Menurut informasi yang disiarkan pihak kontraktor, dari total 12 kilometer panjang pesisir Biduk-Biduk. Terdapat 5 kilometer yang kritis akan ancaman abrasi. Saat ini telah terbangun sekitar 1,2 kilometer  dinding pengaman pantai.

Selama tiga tahun proyek itu berjalan dimulai sejak 2021 hingga tahun ini, Pemprov Kaltim telah mengucurkan anggaran Rp 32 miliar.

Saat dikonfirmasi awak media Berau Terkini, ihwal proyek yang dikucur sekitar Rp 8 sampai 10 miliar per tahun dan belum rampung, Isran menyatakan Pemprov Kaltim memiliki Keterbatasan anggaran yang dikucurkan ke Berau. Sebab, 9 daerah lainnya di Kaltim mesti kebagian jatah bantuan keuangan alias Bankeu yang juga jumlahnya besar.

“Uangnya masih kurang. Dananya tersebar ke seluruh Kalimantan Timur,” ujar Isran.

Dia menegaskan, bila Berau masuk dalam daftar daerah penerima Bankeu 2023 terbesar pada 2023 ini. Nilainya hampir Rp 500 miliar. Difungsikan untuk pembangunan infrastruktur jalan, dana pendidikan, kesehatan, termasuk pula proyek dinding penahan ombak dan renovasi Jembatan Sambaliung.

“Nah Berau ini terbanyak sudah. Dibagi-bagi lah,” ucap dia.

Selain itu, dia menerangkan bila saat ini Pemprov menggunakan anggaran bantuan keuangan untuk perbaikan dan peningkatan jalan menujur pesisir Berau yang mencapai sekitar Rp 400 miliar.

Isran pun berkomitmen agar proyek itu terus berlanjut, hingga jalan menuju objek wisata di wilayah Utara Kaltim ini terus berjalan dan meningkatkan perekonomian daerah.

“Harus sampai selesai. Infrastruktur itu pembangunannya tidak pernah selesai. Karena selalu ada kebutuhan perbaikan dan perawatan,” jelas dia.

Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih, mengucapkan terimakasih lantaran perhatian Pemprov Kaltim di Bumi Batiwakkal. Hal ini tentunya bakal menjadi kebanggaan dan memuaskan pengguna jalan khususnya bagi warga pesisir Berau.

“Terimakasih kami diberikan Bankeu terbesar di Kaltim,” ucap Sri.

Pembangunan dinding penahan air pun, diklaim dapat menyelamatkan pemukiman warga dari ancaman abrasi. Sebab, bila tidak diberikan penanganan berpotensi mengancam warga kehilangan tempat tinggal.

“Ini juga menyelamatkan warga kami dari abrasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, setelah melakukan jamuan makan malam dan kunker proyek dinding penahan air laut, rombongan pemerintahan melanjutkan peninjauan ke lokasi renovasi Jembatan Sambaliung, pada Kamis (3/8/2023) dini hari. (*)

Reporter: Sulaiman