Foto: Bandar Udara Kalimarau 

TANJUNG REDEB,- Keluhan atas kebijakan penggunaan alternatif pembayaran non tunai, dengan menggunakan Q-ris muncul. Ironisnya, keluhan itu justru muncul dari pedagang yang ada di BLU UPBU Kelas I Bandara Kalimarau.

Pedagang yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini, mengatakan jika seharusnya kebijakan itu diambil dengan penuh perhitungan.

Sebab, kebijakan yang mulai berlaku 1 Agustus 2023 ini membatasi kebebasan masyarakat dalam proses transaksi jual beli di Bandara Kalimarau. Ditegaskannya, bahwa penggunaan uang, tentunya sebagai alat transaksi jual beli.

“Tidak boleh dilarang orang belanja,” ujarnya.

Dirinya pun mempertanyakan, terkait dasar yang digunakan oleh pihak Bandara Kalimarau yang menetapkan penggunaan Q-ris sebagai satu-satunya alternatif pembayaran di Bandara Kalimarau.

“Ada aturan Undang-Undangnya kah? Tolong lebih jelas,” tegasnya.

Bahkan, dari ia juga menybut jika mendapat ancaman. Dimana, jika pihaknya menerima pembelian menggunakan uang tunai, maka akan diputus kontrak.

“Kayak dia aja yang punya bandara,” ungkapnya.

Bahkan ia menyebut  sampai saat ini belum ada dikeluarkan secara tertulis aturan tersebut.

“Sampai saat ini memang belum ada hitam di atas putih untuk masalah penggunaan Q-ris itu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bandar Udara Kalimarau Ferdinan menyebut, sebelum diterapkan awal Agustus ini. Kebijakan itu telah dilaksanakan sosialisasi selama 2 bulan.

Ferdinan pun mengatakan, bahwa kebijakan yang diambil merupakan bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas BLU UPBU Kelas 1 Kalimarau, untuk mempertahankan predikat WBK yang sudah diraih dari Menpan RB.

“Dengan adanya digitalisasi, tentunya semua akan transparan dan akurat. Dan tentunya bisa menekan upaya KKN yang mungkin dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” sebutnya.

Dirinya pun berharap, agar kedepan bisa terjadi sinergi yang baik antara, masyarakat, pihaknya maupun komponen pendukung yang ada di Bandara Kalimarau. Salah satunya adalah pelaku usaha yang saat ini sedang berusaha di kawasan Bandara.

“Siapa yang dirugikan sih sebenarnya?, saya rasa pelaku usaha pun akan lebih aman ketika bertransaksi non tunai,” tandasnya.(*/tim)