Foto: Hendratno Asisten 1 Setkab Berau 

TANJUNG REDEB- Pemkab Berau turut hadir dalam pembahasan harga tiket di Bandar Udara Kalimarau, Jumat (28/7/2023) lalu di kantor Kepala UPBU Kalimarau.

Pemkab Berau yang diwakili  Assisten I Setkab Berau, Hendratno dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marawangeng, itupun berjalan lancar.

Hendratno menyampaikan, dalam tajuk pembahasan itu lebih banyak mencari solusi. Yang mana harga tiket masih cukup tinggi. Bahkan, hal itu mengundang aksi mahasiswa Berau di depan Gedung Gubernur Kaltim.

Dalam pertemuan itu, juga dipaparkan beberapa variabel penyebab mengapa harga itu mahal. Dari kesimpulan itu kata dia, memang harus mendatangkan pesawat berbadan besar (narrow body).

Apalagi informasinya, juga akan ada penambahan 2 pesawat juga. Meskipun masih baling-baling, itu sudah menjadi bagian dari upaya untuk menekan harga tiket.

“Kemudian dari pihak bandara juga mendatangkan pesawat cargo cardic dan Gapura. ini menjadi inovasi yang direspon oleh Direktur Angkutan Udara. Kami dukung,” jelasnya.

Namun di sisi lain, pembahasan itu tidak akan selesai di sana saja. Pasalnya kedepan, akan ada pembahasan lanjutan di tingkat Kementerian mengenai harga tiket. Dan itu rencananya, akan dihadiri kepala daerah Kabupaten Berau secara langsung.

Upaya pemerintah dalam hal ini, lanjut Hendratno, akan membuat gerakan sinergi dengan semua unit di Berau.

“Apalagi jika berhasil jet bisa dimasukkan ke Berau, kita bisa menjaminkan memenuhi layanannya. Jangan sampai, pesawatnya sudah datang, kita tidak bisa memaksimalkannya,” ujarnya.

Memang diakuinya, kebijakan tersebut sangat rumit. Namun, pihaknya dalam waktu dekat, akan melihat sejauh mana  efektivitas kedatangan pesawat-pesawat tersebut dalam menekan harga tiket.

“Kami dukung, inovasi yang dilakukan oleh pihak UPBU. Terkait jaminan itu, nanti akan kami bahas dalam diskusi lanjutan dengan semua pihak baik OPD, Forkopimda, maupun dengan pihak swasta. Agar kedatangan pesawat ini dapat dimaksimalkan,” jelasnya

Sementara merespon aksi mahasiswa di Samarinda, beberapa hari lalu  menurutnya itu hal yang itu wajar. Apalagi aksi itu menurutnya mewakili kita semua sebagai masyarakat di Kabupaten Berau. Apalagi perbandingan harga tiket Berau-Balikpapan, dan Balikpapan-Jakarta jauh lebih murah Balikpapan-Jakarta.

“Saya kira tidak masalah, dan itu mewakili kita sebagai masyarakat. Yang penting selama tidak berbuat anarkis,” pungkasnya. (*/adv)

Reporter: Hendra Irawan