Foto: Wabup Berau Gamalis
TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau Gamalis memberikan respon atas unjuk rasa mahasiswa di Samarinda yang melayangkan protes atas tingginya harga tiket transportasi udara di Berau.
Diketahui, Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda, menggelar demonstrasi dan memberikan puluhan karangan bunga, di depan pintu masuk kantor Gubernur Kaltim, pada Kamis (27/7/2023) sebaga bentuk protes.
Kepada awak media, Gamalis mengakui jika aksi tersebut sebagai puncak keberangan atas kondisi mahalnya harga tiket saat ini. Sebab, meski pandemi telah berakhir namun harga tiket tak jua kunjung normal.
“Ini menjadi kekhawatiran kami saat itu (pandemi Covid-19),” kata dia.
Melihat situasi itu pemerintah tak tinggal diam, Gamalis menyebut, pihaknya sempat bertemu dengan beberapa petinggi maskapai penerbangan. Salah satunya, Air Asia di Jakarta.
Selain air asia, pemerintah juga bertemu dengan manajemen maskapai Pelita Air. Dengan komitmen mendaratkan pesawat tersebut, secara langsung ke Bandara Maratua. Atau dapat pula dengan mendarat di Bandara Kalimarau dengan komitmen block seat oleh Pemkab Berau, bekerjasama ke pihak pengelola wisata.
Komunikasi itu pun berlanjut, hingga ke pihak maskapai Citylink dan Sriwijaya Air.
“Mereka itu mau mendaratkan pesawat badan besar di Berau ini. Tapi kami perlu komunikasi lagi lebih lanjut terkait itu dengan maskapai tersebut,” beber dia.
Lebih lanjut, dia menyatakan dengan adanya penyegaran manajemen di Bandara Kalimarau diharapkan dapat memberikan angin segar bagi aktivitas penerbangan di Bumi Batiwakkal. Hanya saja, ia memahami bila membenahi bandara membutuhkan waktu.
Namun ia memberikan apresiasi atas komitmen pihak bandara yang menargetkan pesawat badan besar mendarat, dalam program 100 hari kerja Bandara Kalimarau. Terhitung sejak penggantian kepala bandara baru.
Dalam pertemuan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak bandara, beberapa waktu lalu. Selain pemerintah yang menjanjikan penggunaan jasa penerbangan saat PNS melakukan perjalanan dinas, keberadaan perusahaan pun dianggap menjadi salah satu faktor pendukung pesawat narrow body mendarat di Berau.
“Nah kan masing-masing pihak ini membutuhkan penerbangan setiap hari. Angkanya cukup besar per hari. Kami juga tawarkan mekanisme blockseat,” beber Gamalis.
Dirinya pun berterimakasih atas aksi mahasiswa di Samarinda yang telah mengingatkan kembali pemerintah dan stakeholder lainnya untuk segera menemukan solusi atas tingginya harga tiket di Bandara Kalimarau.
“Akhirnya kami diingatkan kembali, untuk membangun komunikasi yang lebih intens agar menemukan solusi di bandara itu,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada 11 hingga 18 Agustus mendatang, Pemkab Berau bersama Kepala BLU UPBU Kelas I Bandara Kalimarau Ferdinan Nurdin, bakal bertandang ke Jakarta untuk melobi pesawat narrow body mendarat di Bumi Batiwakkal. (*)
Reporter: Sulaiman