Foto: Anggota Komisi III Sakirman saat menyerahkan alat pertanian bersama Bupati Sri Juniarsih belum lama ini.
TANJUNG REDEB- Ketua Bapemperda DPRD Berau, Sakirman, menyambut baik bantuan yang diberikan Pemkab Berau, yaang berupa 48 alat mesin pertanian (Alsintan) untuk petani di 5 kecamatan.
Bantuan ini diserahkan berdasarkan permohonan sejumlah kepala kampung saat mengikuti Musrenbang dan hasil reses tahun 2022 lalu. Alsintan sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas pertanian yang ada di Bumi Batiwakkal.
Selain itu, dengan semakin moderennya sistem pengolahan pertanian, diharapkan ada regenerasi petani yang terjadi.
“Teknologi ini penting, karena dapat memudahkan petani dalam mengelola lahannya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, sejauh ini sektor pertanian dianggapnya belum maksimal. Untuk itu, dirinya meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan untuk segera melakukan pendataan terkait kawasan pertanian di Berau.
“Jangan sampai, kawasan pertanian malah dijadikan perkebunan,” ujarnya.
Pria yang juga anggota Komisi III ini menjelaskan, pihaknya dari DPRD mendukung kebutuhan petani yang ada. Apalagi, jika melihat pertanian di pulau Jawa, jauh lebih maju karena di saja sudah pengolahan pertanian di sana sudah berbasis teknologi.
Hal serupa kata dia, juga harus dilakukan di Kabupaten Berau. Selain itu, dengan teknologi dapat mengundang minat anak muda untuk bertani meneruskan usaha orang tuanya yang juga sebagai petani.
“Nah, ini yang hrus juga dilakukan di Berau. Apalagi, SDM nya juga sudah banyak lanjut usia. Ketika tidak diimbangi dengan teknologi, ini akan jadi masalah, pada akhirnya pertanian akan berubah menjadi hamparan perkebunan,” terangnya.
Dirinya berharap, kondisi tersebut harus jadi catatan pemerintah, jika ingin pertanian tetap dominan di Berau. DPRD kata dia, hanya memberi arahan dan dukungan, tapi pemerintah yang punya kuasa anggaran.
Belum lagi, Berau punya sekolah tinggi pertanian, yang bisa diajak bekerjasama untuk melakukan pendampingan petani di lapangan. Dan itu tambah dia, harus didukung maksimal, sehingga regenerasi bisa tumbuh.
“Kami ingin petani kita jadi kaya, dan makmur, tentunya dengan dukungan pemerintah daerah. Pertanian kita harus diubah menjadi moderen, jangan lagi pakai sistem lama,” pungkasnya. (*/ADV).