Foto: Abrasi Pulau Derawan yang hingga kini belum tuntas.
TANJUNG REDEB,- Masalah abrasi di beberapa pulau dan sungai di Kabupaten Berau yang kunjung tertangani, menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, abrasi ini mengancam keberlangsungan objek wisata andalan Berau.
“Kami di DPRD sudah berupaya dengan terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V di Tarakan, agar persoalan abrasi ini segera diselesaikan,” terang Wakil II Ketua DPRD Berau, Ahmad Rifai.
Dijelaskannya, kalau sudah sifatnya abrasi, maka kewenangannya ada BWS Kalimantan V di Tarakan. Dan untuk Berau sendiri, permasalahan abrasi di Pulau Derawan, Pulau Sambit dan abrasi di Sungai Segah, terus difollow up oleh para anggota dewan.
“Karena kalau dianggarkan di kabupaten tidak bisa, harus balai yang merencanakan dan membiayai penanganan abrasi ini. Jadi DPRD hanya bisa memohon bagaimana agar BWS Kalimantan V bisa memperhatikan abrasi di sungai Segah dan di pulau-pulau kita,” tambahnya.
Jika dipaksakan seperti contohnya pembangunan pelabuhan lalu, juga ditegur oleh provinsi karena merupakan ranah BWS. Namun, untuk saat ini sudah ada Bankeu untuk pelabuhan dan abrasi berupa pemecah gelombang.
“Kalau untuk di pulau Derawan, tahun ini anggarannya bisa turun. Sedangkan kalau kabupaten, biasanya hanya bisa mengerjakan Bronjong untuk mengurangi atau memperlambat terjadinya abrasi,” tutupnya.(*/adv)