Foto: Ketua DPRD Berau Madri Pani bertemu dengan Sultan Sambaliung Datu Amir, di salah satu rumah makan di Berau.
TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau Madri Pani, secara khusus menemui langsung Sultan Sambaliung Datu Amir, pasca datu amir meninggalkan rapat paripurna lantaran kecewa namanya tidak disebutkan saat rapat paripurna, pada Rabu (28/6/2023) kemarin.
Kepada awak Berau Terkini, Madri mengatakan pertemuan itu sebagai bentuk permohonan maaf dirinya atas kesalahpahaman saat rapat, antara dirinya dan sultan Sambaliung.
Ia pun menegaskan, bila dalam sambutan yang ia sampaikan pada saat rapat telah menyebutkan nama Sultan Sambaliung. Setelahnya, Kesultanan Gunung Tabur. Bahkan, dia memperlihatkan naskah pidato kedewanan yang ia baca sendiri.
“Saya pun sudah minta maaf saat pidato itu, ‘mohon maaf bila ada yang terlewatkan’,” ujarnya.
Tak ingin mencari pembenaran, dengan segala kerendahan hatinya ia meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung. Khususnya kepada Sultan Sambaliung Datu Amir.
“Saya mohon maaf. Mari bersama-sama kita membangun Berau ini jadi kabupaten yang lebih baik lagi,” kata Madri.
Diberitakan sebelumnya, Sultan Sambaliung Datu Amir, naik pitam lantaran namanya tak disebut Ketua DPRD Berau Madri Pani, saat membaca sambutan pembuka.
Belum selesai nama-nama tamu dibacakan, Datu Amir bergegas keluar ruangan lantaran namanya tak disebutkan Madri saat itu.
Madri Pani pun menegaskan, bila masalah tersebut telah selesai. Ia menghimbau kepada masyarakat agar tak membesarkan masalah ini demi kondusifitas Berau.
“Semoga kita bisa kembali bersama merajut persaudaraan yang telah kita pupuk sejak lama ini,” ujar dia. (*)
Reporter: Sulaiman