Foto: Pelatihan dan pembinaan, dengan tajuk Peningkatan Kualitas dan Modifikasi Produk Kerajinan Komunitas Adat Terpencil (KAT) KM 21 Sambarata
TANJUNG REDEB- PT Berau Coal menjadi salah satu perusahaan yang peduli dengan pengembangan UMKM di Berau. Itu dibuktikan, dari pendampingan yang diberikan dalam meningkatkan kapasitas SDM para pelaku UMKM di Bumi Batiwakkal.
Terbaru, Berau Coal menggelar pelatihan dan pembinaan, dengan tajuk Peningkatan Kualitas dan Modifikasi Produk Kerajinan Komunitas Adat Terpencil (KAT) KM 21 Sambarata. Kegiatan itu dilaksanakan di balai Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, Senin (19/6/2023).
Dalam pelatihan itu, belasan warga KAT 21 Sambarata hadir. Mereka terlihat bersemangat dengan program yang diadakan. Anggota Kelompok Handy Craft Sambarata Km 21, Amalan Daeli mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan yang diselenggarakan.
Pengrajin handy craft di sana, sudah kurang lebih bergelut memproduksi beberapa olahan alam menjadi suatu kerajinan seni. Namun, itu belum maksimal, karena minimnya pelatihan dan ilmu yang diberikan.
Hasil kerajinan tangan yang diproduksi diantaranya, Kapil kerajinan berbentuk tas, ada juga anjat, dan saung berbentuk seperti topi. Kerajinan itu berbahan baku dari alam.
“Makanya, melalui pendampingan Berau Coal ini, kami ingin belajar agar produk yang kami hasilkan jauh lebih baik. Kami sangat berterimakasih kepada Berau Coal telah melaksanakan pelatihan ini,” ujar Amalan Daili yang juga ketua Dasawisma.
Community Development PT Berau Coal, Reza Hermawan menuturkan, KAT Km 21 Sambarata merupakan warga Suku Punan Basap yang banyak memiliki kearifan lokal. Mereka sangat dekat dengan alam, sehingga mempunyai kerajinan-kerajinan yang diambil dari hasil alam. Yaitu, rotan dan daun sang.
“PT Berau Coal hadir untuk memberikan pendampingan kepada kelompok perajin, dengan harapan semangat yang mereka miliki bisa menjadi usaha dan menamba pendapatan keluarga mereka,” terangnya.
Pendampingan ini juga merupakan salah satu bagian dari komitmen PT Berau Coal dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk kemudian meningkatkan keterampilan dan menciptakan lapangan kerja yang tidak jauh dari potensi yang ada di sekitar masyarakat. Di samping itu mereka pun dituntut untuk menjaga alam tetap lestari.
“Ada dua hal yang bisa dicapai, yakni dari sisi penambah pendapatan mereka, dan sisi lainnya masyarakat bisa tetap melestarikan alamnya. Karena tanaman-tanaman seperti rotan yang ada di dalam hutan perlu dijaga habitat alamnya,” ucap Reza.
Pihaknya juga berkomitmen untuk membantu proses pemasaran. Adanya pelatihan yang diberikan juga diharapkan memberikan dampak positif, sehingga produk-produk yang dihasilkan juga berkualitas dan memiliki daya saing.
“Harapan saya masyarakat di KAT km 21 bisa berkembang dan sejahtera dengan pendampingan yang akan terus dilakukan,” jelas Reza.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita mengapresiasi langkah Berau Coal dalam membantu peningkatan SDM dan pelaku UMKM di Sambarata. Khususnya para pengrajin.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan merupakan salah satu kegiatan mendukung program Pemkab Berau. Dengan pelatihan itu, tidak hanya meningkatkan kualitas pengrajin tapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat di sana.
“Kami dari Diskoperindag mewakili Pemkab Berau sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Berau Coal dalam membantu pengembangan UMKM Berau di Sambaratta ini,” terangnya.
Eva juga menilai, kerajinan tangan yang dihasilkan itu masih sangat dasar. Sehingga diharapkannya kedepan, melalui pendampingan PPM PT Berau Coal dapat meningkat baik keterampilan maupun modifikasi produknya. Seperti melakukan kombinasi kerajinan tangan, hingga ke pemasaran dari produk tersebut.
“Semoga ini terus berlanjut, dan Berau Coal terus mendukung kegiatan dan pengembangan pengrajin seni kearifan lokal di Sambarata,” pungkasnya. (/ADV)