Foto: Desain pembangunan jembatan Kelay III tahun 2014 lalu.
TANJUNG REDEB- Rencana pembangunan jembatan Kelay III terus berprogres. Terbaru, rencana pembangunan jembatan tersebut, tengah dilakukan review ulang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setelah nyaris 10 tahun rencana itu tak terwujud.
Untuk diketahui, Jembatan Kelay III nanti menghubungkan Tanjung Redeb dengan Limunjan, Kecamatan Sambaliung.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Ismianto menjelaskan, rencana pembangunan jembatan Kelay sudah lama dilakukan, yakni kisaran tahun 2014 atau 2015 lalu. Namun, rencana itu tertunda karena persoalan anggaran.
“Karena ini sudah lebih 5 tahun bahkan hampir 10 tahun, maka akan dilakukan review ulang. Apalagi, dari segi lahan, lebar sungai pasti ada yang berubah,” ujarnya, 8/6/2023).
Adapun untuk anggaran review sendiri, berkisar Rp 2 miliar. Dan itu bisa diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau. Ia juga mengatakan, review perencanaan itu diharapkan tuntas tahun 2023 ini, sehingga tahun depan ada progres pembangunan fisik jembatan.
Dijelaskannya, pada 2014 lalu anggaran pembangunan jembatan Kelay III itu berksar Rp 200 miliar lebih. Sementara, review perencanaan yang dilakukan tahun 2023 ini, diperkirakan bisa mencapai Rp 400 miliar.
“Anggarannya pasti berubah, dan akan jauh lebih mahal, karena menyesuaikan dengan desain dan harga material. Diperkirakan bisa mencapar Rp 400 miliar,” paparnya.
Dijelaskannya juga, untuk pengerjaan tentu tidak bisa dilakukan satu tahun anggaran, apalagi dengan anggaran mencapai ratusan miliar. Mengingat anggaran yang dibutuhkan juga cukup besar.
“Anggaran kan cukup besar. Jadi kemungkinan MYC ataun tahun jamak,” katanya.
Dengan adanya Jembatan Kelay III, tentu berpengaruh pada perekonomian. Serta kondisi Jembatan Sambaliung, bisa dipastikan berumur panjang. Karena beban yang ditanggung jembatan setiap hari, akan terbagi dengan jembatn Kelay III.
Belum lagi, jembatan itu akan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak akan sama dengan jembatan yang ada di Sambaliung, maupun Jembatan Gunung Tabur.
“Selain memicu ekonomi, dan pembangunan di sekitar jembatan itu. Juga diharapkan, jembatan itu menjadi icon Berau nantinya,” (ADV)
Reorter: Hendra Irawan