Foto: istimewa

TANJUNG REDEB – Delapan orang anak di Kecamatan Batu Putih harus menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya meninggal akibat terpapar covid-19.

Kedua pasangan suami istri yang meninggal karena terkonfirmasi covid-19 itu bernama Darmawati (44) dan Ridwansyah (52). Darwanti dilaporkan terlebih dahulu pergi untuk selamanya, yang kemudian disusul suaminya sepekan kemudian.

Anak pertama dari pasutri tersebut, Nurul Awaliyah tak pernah terpikirkan akan menjadi tulang punggung bagi ketujuh saudaranya di usianya yang baru 24 tahun. Namun kenyataan pahit itu harus ia terima.

“Belum genap sepekan ibu saya meninggal dunia, ayah saya menyusul kepergiannya ke pangkuan Yang Maha Kuasa di RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb, Kamis (19/8/2021) kemarin, “ ujarnya, Jumat  20 Agustus 2021.

Nurul menjelaskan, ia mengalami gejala berbeda dari orang tuanya, ia mengaku tidak mengalami gejala yang cukup parah.  Sehingga masih lekas membaik dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.

Akan tetapi, kedua orang tuanya sempat mengalami gejala  cukup mengkhawatirkan. Keduanya pun sempat dibawa berobat ke salah satu mantri yang berada di Kecamatan Batu Putih. Hasilnya, sang ayah menunjukkan tanda-tanda membaik.

“Pas kembali pulang dari berobat ke mantri, bapak mulai sembuh jadi sudah bisa beraktivitas kembali. Tapi ibu tidak,”katanya.

Akan tetapi, kondisi berbeda justru dialami sang ibu. Kata dia kondisi kesehatan ibunya tetap terus menurun drastis hingga akhirnya meninggal dunia di rumahnya.

Sebelum proses pemakaman sang ibu dilaksanakan, tim medis dari Puskesmas kecamatan datang untuk mengambil sampel dari tubuhnya. Tak lama kemudian, petugas medis menyatakan kematian ibunya itu akibat terpapar Covid-19.

Pasca kepergian yang ibu, kondisi ayahnya yang sempat membaik justru berbalik menurun. Sampai-sampai pihak keluarga memaksa untuk dibawa ke rumah sakit.

Salah satu petugas medis yang datang ke rumah menyebut jika sang ayah membutuhkan oksigen.

“Awalnya ayah tidak mau pakai oksigen, besoknya kita paksa. Ternyata langsung dirujuk ke Tanjung,” ujarnya.

Setibanya di rumah sakit, kondisi kesehatan sang ayah terus memburuk. Hingga akhirnya meninggal dunia tepat 6 hari setelah meninggalnya sang ibu.

Kepergian pasangan suami istri ini meninggalkan 8 orang anak yang kini harus menjadi yatim piatu. Bahkan si bungsu, Rangga masih berusia 5 tahun ketika ditinggal kedua orang tuanya meninggal.

Selama ini, sebelum sang ayah wafat, Nurul bersama tujuh saudaranya dihidupi dari upah sebagai seorang petani sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.

Saat ini,  Nurul dan dua adiknya yang lain harus memutar otak untuk memikirkan jalan keluar menghidupi saudara-saudaranya hingga semuanya mendapat pendidikan yang baik. (*/)