Foto: Antrean kendaraan di Penyeberangan LCT pada Kamis (08/06/2023)
TANJUNG REDEB- Ketua Komisi II DPRD Berau, Andi Amir masih kecewa dengan Pemkab Berau yang dinilainya tidak bisa mengurai kepadatan di dermaga penyeberangan alternatif.
Bahkan, dia juga menyebut kepala daerah jangan sosialisasi ke banyak wilayah hanya untuk pencitraan.
“Kerjanya pemkab ini, tidak benar dan selalu pencitraan,” jelasnya, dalam hearing mengenai perbaikan jembatan Sambaliung, Selasa (6/6/2023).
Dikatakannya, dirinya yang juga merupakan warga Kecamatan Biatan itu, secara langsung terdampak dari perbaikan jembatan tersebut. Dirinya juga sempat mengantre agar bisa menyeberang ke Tanjung Redeb dengan menggunakan LCT.
Bahkan, dalam antreannya it ia sempat berbincang-bincang dengan supir yang juga turut antre. Bahkan ada yang sampai belasan jam agar bisa menyeberang.
“Itu tidak manusiawi. Dan persiapan Pemkab dalam mengantisipasi dampak sosial dari perbaikan jembatan ini, saya tegaskan gagal total,” katanya.
Menurutnya, Pemkab harus segera mencari solusi agar tidak menimbulkan antrean panjang. Sebab, dari aduan masyarakat maupun pedagang yang diterimanya, untuk biaya armada angkut sembako ke pesisir selatan melonjak naik. Yang tadinya hanya sekira Rp 3,5 juta naik menjadi Rp 4,5 juta.
“Jangan sampai, macet mobilisasi logistik atau dagangan masyarakat. Dan ini juga bisa membuat harga sembako naik di pesisir selatan,” pungkasnya. (/ADV)