Foto: Orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah, melalui tambangan di Dermaga Sanggam.
TANJUNG REDEB – Akses jalan dari arah Tanjung Redeb-Sambaliung yang melintasi Jembatan Sambaliung diblokir. Tak ada lagi kendaraan roda dua yang boleh melintas. Hanya para pejalan kaki yang hendak pergi sekolah maupun bekerja.
Penutupan jembatan dilakukan, pada Selasa (6/6/2023) pukul 06.00 Wita pagi tadi. Kedua sisi jembatan mendapat penjagaan langsung oleh personel Satpol-PP dan Dishub Berau. Sementara lalu lintas kendaraan diatur oleh Satlantas Polres Berau.
Salah seorang warga Sambaliung, Sabran, mengatakan ia memilih untuk mengantar anaknya sekolah dengan jalan kaki lantaran di dermaga Jalan Raja Alam 1 mengalami penumpukan orang.
Sehingga ia memilih untuk berjalan kaki. Sementara motornya di titip di salah satu warung klotongan yang berada di sekitar jembatan.
“Saya titip di sana aja mas, anak saya sekolah di dekat sini aja (SDN 011 Tanjung Redeb),” kata Sabran.
Berbeda dengan Yani. Warga Sambaliung itu memilih untuk mengantar anaknya sekolah menggunakan tambangan yang disediakan pemerintah. Sebab, ia mengaku menunggu sejak pagi. Saat tambangan mulai beroperasi sekira pukul 06.00 Wita pagi tadi.
“Pakai tambangan aja mas. Kan gratis juga,” ujar dia.
Kala ditanya soal armada yang disiapkan Pemkab Berau, ia mengatakan lebih memilih ikut di tambangan lantaran tinggal dekat dengan armada yang sediakan Pemprov Kaltim tersebut.
“Dekat aja rumah dari tambangan. Makanya cepat ikut antrean tadi pagi,” sebutnya.
Sebagai informasi, Pemkab Berau menyiapkan speedboat gratis yang dapat digunakan untuk penyebrangan orang tanpa kendaraan. Armada itu disiapkan di RT 4, RT 5 dua dermaga, dan satu penyebrangan di Pos Angkatan Laut. (*)
Reporter: Sulaiman