TANJUNG REDEB – Mimpi dan emosi menjadi tema utama dalam pameran tunggal perdana Rakan, seniman asal Berau Kaltim.
Mengikuti kata hati dan perjalanan batin, seniman muda asal Berau, Rajwa atau akrab disapa Rakan, resmi menggelar pameran tunggal perdananya bertajuk ‘Day Dream and Emotion’.
Pameran ini menjadi ruang bagi Rakan untuk menuangkan perjalanan mimpi dan emosi personalnya ke dalam karya visual bernuansa surealis.
Sejak kecil, Rakan telah akrab dengan dunia seni. Mulai dari mengikuti les menggambar hingga terbiasa mengekspresikan imajinasi lewat coretan, ide-ide kreatif itu terus tumbuh hingga berubah menjadi karya.

“Banyak perasaan yang sulit diungkapkan lewat kata-kata, tapi bisa saya sampaikan lewat dua pintu: mimpi (day dream) dan emosi (emotion),” ungkapnya, Rabu (20/8/2025).
Dalam pameran ini, ia mencoba menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman digital ilustrasi yang biasa ia tekuni, dengan beralih pada medium lukisan.
Inspirasi banyak ia peroleh dari lagu, film, hingga seniman dunia seperti Roby Dwi Antono dan Yoshitomo Nara. Semua itu ia padukan dalam pendekatan surealisme.
“Saya suka pendekatan surealisme karena menggabungkan realitas dan imajinasi, serta yang nyata dan yang hanya ada di benak,” tuturnya.
Karya-karya Rakan menghadirkan kilasan mimpi yang diolah menjadi simbol dan metafora visual. Emosi seperti kesedihan, amarah, kehilangan, hingga penerimaan hadir dalam bentuk yang kadang absurd, namun justru merefleksikan kenyataan batin yang paling jujur.
“Melukis membuat saya benar-benar hadir di ruang saya sendiri bebas, tanpa batas, tempat saya bisa mengenali diri sekaligus mengajak orang lain ikut merasakan,” katanya.

Lahir di Sleman, Yogyakarta, 14 Juni 2004, dan besar di Berau, Rakan kini menempuh studi desain interior. Meski bidangnya tampak berbeda, seni rupa selalu menjadi panggilan jiwanya.
Baginya, melukis bukan sekadar hobi, melainkan cara memahami diri dan dunia. “Setiap karya bagi saya adalah percakapan batin, doa kecil, berani merasakan kembali emosi yang mungkin selama ini terabaikan,”jelasnya.
Pameran Day Dream and Emotion ini tidak hanya menjadi perjalanan personal, tetapi juga terwujud lewat kolaborasi bersama komunitas seni Ruang Perupa Berau.
Kolaborasi ini sekaligus menghadirkan semangat kebersamaan, memberikan wadah baru bagi seniman muda lokal untuk berkarya, berbagi ruang, dan saling menginspirasi.
“Lewat pameran ini, saya ingin karya ini tidak hanya hadir untuk saya pribadi, tapi juga membuka ruang bagi teman-teman seniman di Berau untuk terus berkarya dengan jujur dan penuh makna,” tutur Rakan.
Ia berharap, pengunjung yang datang bisa menemukan keterhubungan personal dengan karya-karyanya.
“Kalau ada yang bisa relate, bisa merasakan, itu sudah cukup bagi saya,” pungkasnya.(*)