TANJUNG REDEB – Bantuan vertical dryer dari Pemkab Berau kepada Kampung Buyung-Buyung diharapkan mampu tingkatkan produksi beras.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau menyebut jumlah produksi beras padi sawah di Kampung Buyung-Buyung pasca panen pada Sabtu (16/8/2025) lalu mencapai hingga 19.904 kg.
Kepala DTPHP Berau, Junaidi berharap petani di Kampung Buyung-Buyung bisa meningkatkan produksi dan jumlah tanam dalam setahun.
“Laporan dari petani pas panen itu jumlahnya hanya sebanyak itu, harapan nya semoga bisa lebih banyak lagi, sehingga bisa melakukan tiga kali tanam atau Indeks Pertanaman (IP) 3 dalam setahun,” kata Junaidi saat dihubungi Berauterkini.co.id, Rabu (20/8/2025).
Junaidi juga berharap dengan adanya panen besar di Kampung Buyung-Buyung luas area tanam bisa bertambah sehingga produksi beras terus meningkat.
Sebelum panen, ia bilang, para petani mulai memanen padi di lahan seluas 387 hektare dengan dominasi variestas Ciliwung yang dikenal memiliki produktivitas tinggi.
Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa produksi beras di Berau akan lebih tinggi di tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu berkat adanya bantuan dari Pemkab Berau berupa vertical dryer serta alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Sambaliung.
Junaidi menyebutkan bahwa sebanyak dua unit traktor roda crawler turut diserahkan dalam kegiatan tersebut. Sekaligus peresmian vertical dryer, fasilitas pengeringan padi berkapasitas 10 ton yang mampu mengeringkan gabah dalam waktu 9 hingga 13 jam sebelum digiling menjadi beras.
“Alat ini merupakan bantuan Pemkab Berau pada 2024 dan kini sudah dapat dimanfaatkan masyarakat,” kata dia.

Tak hanya itu, Junaidi merinci penyaluran Alsintan kepada kelompok tani. Di antaranya adalah Gapoktan Jaya Maju menerima satu unit gilingan padi, Brigade Pangan Semetro Muda mendapat satu traktor roda empat, dua traktor roda dua, dua traktor crawler, dua rice transplanter, dan dua pompa air
Kemudian, Poktan Sumber Rejeki menerima satu unit gilingan padi, sedangkan Poktan Sumber Harapan Bersama mendapat satu rumah dryer.
Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa Brigade Pangan Buyung Sejahtera juga memperoleh tiga unit traktor roda dua, dua unit traktor crawler, dua rice transplanter, dan empat mesin pompa air. Sementara, Poktan Jaya menerima tambahan satu traktor roda dua.
“Jadi memang sesuai dengan arahan Ibu Bupati, harus ada peningkatan SDM petani, khususnya untuk operator Alsintan, sangat penting agar alat ini benar-benar bermanfaat untuk para petani,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Junaidi, melalui bidang verifikasi data statistik DTPHP, Ika Noorhandayani menyebutkan berdasarkan data sementara produksi beras padi sawah di Berau pada Agustus 2025 akan mencapai sebesar 129,5 ton berkat adanya panen di Kampung Buyung-Buyung.
“Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan bulan Juli lalu yang hanya sebesar 19,3 ton,” jelas Ika kepada Berauterkini.co.id.
Sedangkan untuk produksi Gabang Kering Giling (GKG) dari padi sawah, Ika bilang, akan mencapai sebanyak 200,6 ton pada Agustus 2025. Angka ini naik signifikan dibandingkan dengan Juli 2025, yang hanya mencapai 29,9 ton.
Kemudian, dia menyebutkan untuk Gabah Kering (GKP) dari padi sawah pada Agustus 2025, diprediksi mampu mencapai 241,7 ton. Angka ini tumbuh dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 36,0 ton.
Untuk diketahui, sejauh ini di Berau terdapat dua jenis komoditas padi yang diproduksi oleh para petani, yaitu padi sawah dan padi ladang atau gunung. Padi sawah biasanya banyak dijumpai di wilayah pesisir Berau, sedangkan padi gunung banyak ditanam di wilayah hulu Berau.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Buyung-Buyung, Andi Muhammad Arpan menerangkan bahwa kampungnya memiliki potensi lahan sebesar 600 hektare, dengan 387 hektare di antaranya yang saat ini digarap.
Sayangnya, ia bilang hingga saat ini masih terkendala dengan persoalan irigasi. “Tahun 2025 ini rata-rata hasil panen 4,1 ton per hektare. Gabah kering yang terserap Bulog sudah 401 ton. Kami harap ada dukungan agar target tiga kali tanam setahun bisa tercapai,” tutupnya.