Foto: Sekretaris Komisi III DPRD Berau Abdul Waris.

TANJUNG REDEB- Perbaikan jembatan Sambaliung turut menjadi sorotan masyarakat luas. Sebab, jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses darat yang menghubungkan 6 kecamatan, yakni Sambaliung, Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih, dan Bidukbiduk dengan Tanjung Redeb, selaku ibukota Kabupaten Berau.

Hal ini pun tak luput dari sorotan Sekretaris Komisi III DPRD Berau, Abdul Waris. Ia menerangkan, yang namanya perbaikan akses utama, seperti jembatan tentu ada dampak yang terjadi.

“Tidak ada pilihan lain, dan jembatan itu harus diperbaiki. Karena umur jembatan yang sudah tua, apalagi itu sudah ada kajiannya,” katanya, Kamis (1/6/2023).

Politis dari fraksi Demokrat ini mengatakan, dirinya yang juga merupakan warga Bidukbiduk, kekecewaan pasti akan dirasakan masyarakat. Seperti kesulitan menyeberang, hingga terhambatnya arus ekonomi.

Hanya perlu masyarakat pahami kata dia, tidak ada pilihan lain selain merehab. Kalau, mau bangun jembatan baru, prosesnya masih sangat lama. Apalagi, masih tahap review perencanaan.

“Jadi ini tidak ada alasan lagi untuk tidak diperbaiki jembatan sambaliung. Sehingga saya minta semua pihak memahami ini,” jelasnya.

Terkait jam operasional penyeberangan roda empat dan roda dua yang dibatasi. Menurut Waris, hal itu bisa saja diambil peluangnya oleh masyarakat dengan membuat jasa penyeberangan.

“Di Tenggarong dulu begitu kok. masyarakat membut jasa penyeberangan dengan skema dikomersilkan. Supaya ada pemasukan juga untuk mereka yang punya kapal dan ketinting,” terangnya.

Waris menyebut, dengan masa pekerjaan selama 4 bulan, diakuinya memang cukup lama. Namun sekali lagi, diterangkannya, tidak ada pilihan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikannya.

“Jangan ditunda-tunda lagi. Ini APBD Provinsi, dan harus kita dukung. Okelah tahun lalu sudah gagal pelaksanaan. Pemerintah harus tegas, kekurangan itu wajar, tapi juga harus evaluasi,” pungkasnya. (/ADV)