Foto: Bupati dan Wakil Bupati Berau kala mengikuti pesta adat Tuaq Manuk di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay.

MERABU: Apresiasi untuk Bupati dan Wakil Bupati Berau, ditunjukkan masyarakat adat Kampung Merabu. Nama penghormatan pun disematkan bagi Sri Juniarsih dan Gamalis. Bagaimana keduanya mendapat gelar itu?

Perjalanan panjang dari Tanjung Redeb menuju Kampung Merabu, Rabu (24/5/2023) ditempuh untuk menghadiri Pesta Adat Tuaq Manuk, yang diselenggarakan Kamis (25/5/2023). Maklum saja, Merabu merupakan salah satu kampung di wilayah Kecamatan Kelay, yang memiliki akses cukup sulit untuk dijangkau.

Sekira pukul 12.40 Wita, rombongan berkumpul di Rumah Dinas Bupati Berau, Sri Juniarsih. Berangkat sekira 13.00 Wita. Saat itu, langit cukup cerah untuk melakukan perjalanan jauh. Setidaknya, ada belasan mobil yang turut serta dalam perjalanan. Dipandu oleh Patwal dari Satlantas Polres Berau, perjalanan pun berlangsung lancar.

Perjalanan terhenti sesaat. Itu terjadi saat rombongan harus menyeberang dari Muara Lesan menuju Merabu. Kurang lebih 1 jam, rombongan harus menunggu di penyeberangan. Musababnya; kapal tambangan yang digunakan hanya berkapasitas 1 mobil untuk sekali angkut.

Sembari menunggu, tampak Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis berdiskusi terkait perjalanan yang dilalui. Di sisi lain, keduanya juga sempat membahas tentang akses menuju Merabu.

Perjalanan kemudian dilanjutkan setelah sebagian besar kendaraan rombongan berhasil diseberangkan. Sebelum sampai tujuan, Bupati meninju Kampung Mapulu, yang lokasinya berjarak kurang lebih 1 jam dari Merabu. Kampung itu juga disebut sebagai salah satu kampung dengan jumlah kepala keluarga (KK) paling sedikit dari jumlah masyarakat di kampung lainnya di Berau. ((Sebutkan data berapa jumlah penduduk di kampung Mapulu))

Selama singgah di Mapulu, rombongan mampir di kantor kepala kampung yang belum lama diresmikan, sekira pukul 17.15 Wita. Tidak hanya melepas penat setelah berjam-jam berada di jalan, rombongan juga menyantap hidangan yang disediakan.

Sebelum beranjak, perempuan nomor satu di Kabupaten Berau itu, juga menyampaikan kabar gembira kepada warga di sana. Di mana, status Kampung Mapulu akan naik status tahun 2024 mendatang. Sebab, sejumlah persyaratan yang ditentukan untuk naik status dari kampung tertinggal menjadi kampung berkembang sudah mulai terpenuhi.

“Saya targetkan, tahun depan Kampung Mapulu bukan lagi kampung tertinggal. Tapi naik status menjadi kampung berkembang,” katanya, seraya disambut riuh tepuk tangan.

Setelah melakukan silaturahmi dengan warga dan pemerintah kampung setempat, Bupati kemudian melanjutkan perjalanannya. Apalagi, waktu juga sudah menunjukkan pukul 17.40 Wita. Perjalan pun tanpa kendala menuju Merabu.

Rombongan akhirnya sampai di Merabu, dan disambut Kepala Kampung Merabu, Ester, sekira pukul 18.40 Wita. Kemudian, bupati dan rombongan langsung menuju Eco Lounge atau resort, yang berada kurang lebih 1 kilometer dari permukiman. Untuk beristirahat dan makan malam.

Perjalanan kemudian dilanjutkan pada Keesokan harinya (25/5/2023), sekira pukul 07.30 Wita. Sebelum menghadiri acara puncak, Tuaq Manuk yang digelar pulul 13.00 Wita, Bupati dan rombongan kemudian melakukan eksplore wisata ke Danau Nyadeng.

Untuk mencapai lokasi eksotis itu, rombongan harus menyusuri sungai yang cukup memacu adrenalin. Waktu yang ditempuh untuk mencapai dermaga Danau Nyadeng kurang lebih 40 menit.

Tidak itu saja, untuk mencapai danau, juga harus berjalan kaki dengn sedikit mendaki. Rutenya berliku, dengan menyusuri hutan yang masih terjaga keberadaannya. Setelah berjalan kaki sekira 30 menit, Danau Nyadeng pun terlihat.

Rasa lelah dan letih, seolah hilang seketika melihat panorama alam yang begitu memanjakan mata. Belum lagi, di sekitar danau, terdapat gunung karst Tapak Sekepu. Yang menambah keindahan panorama danau.

Air danau terlihat hijau, bersih, dan sejuk, menjadi obat lelah bagi rombongan yang datang. Bahkan Bupati Berau, spontan menyebut Danau Nyadeng merupakan objek wisata yang harus dipromosikan, dengan segala keindahannya.

“Alhamdulillah, MasyaAllah indah banget. Perjalanan kita yang melelahkan terbayar dengan pemandangan indah Danau Nyadeng,” katanya kepada rombongan.

Puas bermain air dan berswafoto, rombongan kemudian kembalu ke Merabu guna menghadiri kegiatan inti. Pesta adat Tuaq Manuk yang dilaksanakan sekira pukul 13.00 Wita, telah menanti.

Usai membuka acara, Sri Juniarsih berpesan kepada masyarakat Merabu, untuk selalu menjaga potensi alamnya. Tidak hanya objek wisata di sana, tapi juga melestarikan warisan budaya, seperti pesta adat Tuaq Manuk.

Pesta adat ini, diharapkannya, dapat menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau. Bupati berharap event ini bakal banyak menarik minat wisatawan datang ke Merabu. Wisatawan juga bakal dimanjakan keindahan Danau Nyadeng, dan Puncak Tapak Ketepu.

“Saya mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, melakukan pembinaan dan pendampingan kepada Kampung Merabu untuk pengembangn wisatanya. Karena, ini merupakan kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” jelasnya.

Menjelang akhir acara, Ketua Adat Basap Lebo, Kampung Merabu, Solaiman, menganugerahi nama kehormatan kepada Sri Juniarsih dengan sebutan Bungainuk yang berarti orang tercantik. Sementara Wakil Bupati Berau, Gamalis diberi nama Libun yang berarti seorang tokoh pendiri, pelindung dan pemimpin di Kampung Merabu.

Pemberian nama Bungainuk untuk Bupati Berau dan Libun untuk Wakil Bupati sudah berdasarkan keputusan bersama tokoh adat Merabu. Karena selama ini, keduanya cukup peduli dengan masyarakat Merabu.

Diharapkan Solaiman, Bupati Berau dan Wakil Bupati Berau sekarang, bisa menjadi sosok seperti Bungainuk dan Libun.

“Besar harapan kami, mereka berdua bisa menjadi pemimpin seperti itu ke depannya,” katanya.

Dengan adanya pemberian nama itu, Sri Juniarsih mengaku sangat mengapresiasi, dan merasa terhormat dengan nama yang diberikan. Dirinya mengaku akan terus berupaya menjadi pemimpin yang baik dan amanah bagi warganya, termasuk kepada masyarakat di Kampung Merabu.

Semoga dengan pemberian nama itu, dirinya atas nama Pemkab Berau, akan terus bekerja mewujudkan harapan masyarakat Bumi Batiwakkal. Termasuk mewujudkan keinginan dan harapan masyarakat Kampung Merabu.

“Saya sangat berterima kasih atas nama yang diberikan. Ini merupakan kehormatan bagi saya. Semoga kami bisa mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat, meskipun itu dilakukan bertahap,” ungkapnya.

Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati di Merabu, tidak hanya mengeksplore objek wisata dan budaya di sana. Tapi juga bersilaturahmi dengan masyarakat Merabu.

Orang nomor satu di Bumi Batiwakkal itu juga menyampaikan, ada harapan besar yang digantungkan warga Merabu kepadanya. Di antaranya, kemajuan kampung dan kualitas sumber daya manusia.

Seperti misalnya, peningkatan insfrastruktur dasar, mulai jalan, jaringan telekomunikasi, juga, peningkatan SDM melalui pendidikan. Tak kalah penting, penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.

“Ini akan coba kami realisasikan,” tandasnya. (/)