Foto: Bacaleg PKS Daerah Pemilihan 4 Nurlaelah Decty

TANJUNG REDEB – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Berau membuka peluang bagi bakal calon legislatif atau bacaleg dari berbagai latar belakang agama untuk maju sebagai wakil rakyat. Meskipun selama ini, PKS dikenal sebagai partai berideologi islamisme.

Menurut informasi yang dibeberkan Ketua DPD PKS Berau Sumadi. Dalam komposisi bacaleg yang resmi didaftarkan ke KPU Berau, terdapat satu orang kader dengan latar belakang agama non-muslim.

Dalam sejarah berdirinya PKS di Bumi Batiwakkal, sejak Pemilu 1999 belum pernah melakukan terobosan demikian. Pada Pemilu 2024 inilah, kebijakan itu muncul untuk merekrut kader non muslim.

“Kalau seluruh Indonesia itu sudah banyak. Bahkan Wakil Bupati di daratan Papua merupakan kader PKS non muslim,” beber Sumadi.

Diketahui, bacaleg tersebut masuk dalam daftar calon anggota DPRD PKS di Dapil 4. Yakni Sambaliung, Tabalar dan Kelay. Dapil tersebut menjadi salah satu basis pemilih non-muslim yang cukup besar di Berau.

Bacaleg yang diketahui bernama Nurlaelah Decty itu, dipastikan menjadi satu-satunya kader PKS yang dicalonkan dengan latar belakang agama yang berbeda dari kader lainnya.

Meski begitu, Sumadi mengatakan, dalam proses pemenuhan syarat pencalonan tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara Decty dengan kader lainnya. Semua diberlakukan sama.

“Tidak ada yang kami beda-bedakan. Semua sama,” ujarnya.

Kendati PKS merupakan partai islam, namun Sumadi menegaskan. Tidak ada paksaan terhadap kader non muslim untuk mengikuti syariat islam seperti yang diberlakukan kepada kader muslim lainnya.

Hal tersebut terbukti dengan foto pencalonan kader tersebut, dengan tidak menggunakan hijab syar’i.

“Kita bisa lihat fotonya. Dia tidak menggunakan jilbab. Itu tidak masalah,” bebernya.

“Kami juga tidak melakukan pemaksaan ideologi kepada yang bersangkutan. Justru kami bantu segala keperluan dia saat sebelum lendaftaran,”tambahnya.

Lebih jauh, Sumadi mengutarakan alasan kader itu memilih PKS sebagai kendaraan politik dalam Pemilu 2024 ini. Dia bilang, kader tersebut memiliki ketertarikan terhadap partai berlogo padi bulan sabit tersebut lantaran kagum dengan sepak terjang partai.

Dua periode kader PKS Berau duduk di eksekutif dinilai sangat memperhatikan masyarakat di wilayah perkampungan. Mulai dari bantuan sosial hingga toleransi hari besar keagamanaan.

“Kami terbuka oleh siapapun, dan beliau memutuskan untuk berjuang melalui PKS tentu kami terima,” tegas dia.

Terakhir, dia menyampaikan bila Nurlaelah Decty telah mendapatkan dukungan dari masyrakat di kampungnya. Baik dari jamaah gereja hingga pendeta yang menjadi pemimpin ibadah umat nasrani di lokasinya tinggal.

“Termasuk sudah mendapat restu dari pendeta,” sebutnya. (*)

Reporter: Sulaiman