BERAU TERKINI – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Berau melanjutkan agenda Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Kepemimpinan bagi para tokoh lintas agama, masyarakat, pelajar dan pemuda di Kecamatan Pulau Derawan.
Agenda pembinaan yang melibatkan sebanyak 105 peserta ini berlangsung di SMP Negeri 2 Pulau Derawan menjelang HUT ke-80 RI, Sabtu (16/8/2025).
Melibatkan tokoh masyarakat dan agama serta akademisi, FKUB menentukan penyampaian materi seputar wawasan kebangsaan, nilai pancasila, serta membentuk jiwa kepemimpinan bagi para peserta.
Sekretaris FKUB Berau, Rachmad Hidayat, menegaskan pentingnya kerukunan sebagai dasar terciptanya keamanan dan kesejahteraan.
Menurutnya, toleransi harus ditanamkan sejak dini agar kehidupan bermasyarakat dan beragama tetap harmonis.
“Kami juga berperan sebagai sarana komunikasi dan mediasi antar umat beragama,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya ketangguhan moral generasi muda dalam menghadapi dinamika zaman.
Dengan dilandasi jiwa nasionalisme, pengetahuan agama hingga nilai kepemimpinan bisa jadi bekal di tengah masyarakat.
“Para pemuda dan tokoh ini jadi pencari jalan tengah di lingkungan masyarakat,” ucapnya.
Setelah digelar di Tanjung Redeb dan Pulau Derawan, rencananya kegiatan serupa akan digelar di beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Kelay.
Agenda tersebut telah menjadi program prioritas untuk membentuk tokoh dan pemuda yang siap hadir di tengah masyarakat.
“Semoga agenda ini berjalan dengan lancar,” harapnya.
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Pulau Derawan, Herik Ajaib, berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada pihak sekolah sebagai tuan rumah.
Momen tersebut menjadi cara untuk menciptakan semangat toleransi antar umat beragama.
Hal itu juga mengingat Kecamatan Pulau Derawan merupakan salah kawasan yang mesti ramah terhadap turis ataupun wisatawan.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, berharap peserta tidak sekadar hadir tetapi juga menghidupkan nilai-nilai kebangsaan dalam keseharian.
“Kita hidup di wilayah yang majemuk, sehingga toleransi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Semangat Pancasila harus tercermin dalam sikap, ucapan, dan tindakan,” tegasnya.
Dirinya juga mengingatkan, ancaman terhadap persatuan tidak hanya datang dari luar, tetapi juga bisa tumbuh dari dalam masyarakat jika perbedaan tidak dikelola bijak.
Di era perkembangan teknologi saat ini, para pemuda dan tokoh agama dapat menjadi pelopor untuk menebarkan kebaikan di sosial media dan menangkal penyebaran berita bohong.
“Kita harus waspada terhadap provokasi, ujaran kebencian, dan sikap intoleran. Justru perbedaan harus menjadi kekuatan untuk saling menguatkan,” terangnya. (*/Adv)