BERAU TERKINI – Maxim Indonesia menyebut penutupan kantor mereka di Samarinda dan Balikpapan berdampak signifikan pada penghasilan mitra pengemudi. Perusahaan transportasi daring ini menilai, penutupan tersebut memicu kerugian finansial yang nyata bagi para driver.

Government Relation Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menjelaskan bahwa keberadaan kantor perwakilan sangat penting. Kantor ini berfungsi sebagai pusat layanan, pelatihan, dan operasional yang krusial bagi keberlangsungan bisnis.

“Penutupan kantor sebagai pusat layanan dan pelatihan memiliki dampak langsung dengan hilangnya penghasilan harian bagi mitra pengemudi Maxim,” ujar Rafi, Selasa (19/8/2025).

Rafi juga menyebut penutupan kantor ini dapat menimbulkan kerawanan sosial akibat keresahan di kalangan mitra dan konsumen.

Menurut Maxim, kebijakan kenaikan tarif minimum yang diatur Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga menjadi pemicu kerugian. Mereka mengklaim kenaikan tarif tersebut merusak keseimbangan ekosistem transportasi daring.

“Berdasarkan kondisi riil di lapangan, hasil dari naiknya tarif terbukti menimbulkan penurunan jumlah pesanan dan penurunan pendapatan mitra pengemudi yang signifikan,” jelas Rafi.

Pihak Maxim berharap Pemerintah Provinsi Kaltim dapat segera menyelenggarakan forum diskusi evaluasi tarif. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan keputusan yang adil bagi seluruh pihak dan mengembalikan stabilitas pendapatan mitra pengemudi. (*)