BERAU TERKINI – Komitmen memberikan kesempatan pendidikan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terus dilakukan Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb.
Bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Anggrek Prestasi, puluhan narapinda atau napi berhasil menuntaskan pendidikan setara SD hingga SMA melalui program Paket A, B, dan C.
Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb, Yudhi Khairudin, mengungkapkan, program pendidikan ini merupakan bagian dari pembinaan yang berorientasi pada peningkatan kualitas diri napi.
Dia menjelaskan, pada tahun ajaran 2024/2025, jumlah kelulusan semakin meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 20 orang lulus Paket A, 21 orang lulus Paket B, serta 19 orang lulus Paket C.
Adapun untuk tahun ajaran 2023/2024, tercatat ada 11 orang lulus Paket A, 15 orang lulus Paket B, dan 21 orang lulus Paket C.
“Hak memperoleh pendidikan harus tetap terjamin meski seseorang sedang menjalani masa pidana,” ungkap Yudhi, Minggu (17/8/2025).
Menurut Yudhi, pembinaan di rutan tidak hanya sebatas rohani dan keterampilan, tapi juga pendidikan formal.
“Kami ingin memastikan para WBP memiliki bekal ilmu pengetahuan ketika nanti kembali ke masyarakat,” ujar Yudhi.
Dia menambahkan, untuk tahun ajaran 2025/2026, terdapat 30 WBP yang sedang menjalani proses belajar, masing-masing 10 orang di Paket A, 10 orang di Paket B, dan 10 orang di Paket C.
Keikutsertaan napi dalam program ini diharapkan mampu membuka peluang baru setelah mereka bebas nantinya.
“Harapan kami, ilmu yang didapat bisa menjadi modal berharga bagi mereka. Dengan ijazah yang sah, para WBP bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi ataupun digunakan untuk bekerja secara layak,” paparnya.
Yudhi juga memberikan apresiasi kepada PKBM Anggrek Prestasi yang konsisten mendampingi napi di Rutan Tanjung Redeb.
Kerja sama tersebut dinilai menjadi langkah nyata dalam mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk bagi mereka yang sedang menjalani pembinaan.
“Pendidikan adalah hak semua warga negara. Dengan adanya program ini, kami ingin menunjukkan rutan bukan hanya tempat menjalani pidana, tetapi juga wadah perubahan menuju kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)