Foto: Pj Sekda Berau Agus Wahyudi

TANJUNG REDEB – Pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang bakal menjadi aset Pemkab Berau dan masuk dalam 18 program prioritas Bupati Berau, nampaknya belum dapat terealisasi pada tahun ini.

Sebab, keberadaan gedung itu dianggap tidak prioritas. Sebab peningkatan skill tenaga kerja lokal dapat menggunakan fasilitas serupa yang kini dimiliki oleh perusaahan yang beroperasi di Bumi Batiwakkal.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh Pj Sekda Berau Agus Wahyudi yang juga menjabat sebagai Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Berau.

Dia bilang, sejauh ini Pemkab Berau masih mendapat kesempatan kerjasama dalam pembinaan di balai bidang vokasi.

“Yang penting pelatihan tenaga kerja ini kita masih bisa pakai kerjasama dengan yang lain,” kata Agus kepada awak media Berau Terkini, saat ditemui pada Kamis (13/4/2023).

ia juga menyebut, perencaan pembangunan gedung BLK juga bukan hanya sebatas kebutuhan fisik gedung. Akan tetapi, membutuhkan SDM pelatih kerja dan alat yang mumpuni. Sesuai dengan kebutuhan industri di Berau.

“Jadi pemerintah tidak bisa gegabah dalam menjalankan program pembangunan BLK itu,” jelas dia.

Dia mencontohkan, keberadaan pendidikan vokasi yang dikelola langsung oleh PT Berau Coal. Program perusahaan yang sejalan dengan visi perusahaan, dianggap menjadi peluang besar dalam mengentaskan masalah di daerah. Khususnya di bidang penyerapan tenaga kerja lokal.

Bahkan pemkab sempat menyampaikan ke pihak perusahaan ingin merekrut tenaga kerja jebolan BLK Berau Coal dengan keahlian langka. Hanya saja, saat ini tidak adalagi perekrutan Pegawai Tidak Tetap atau (PTT) dilingkungan Pemkab sejak 2021 lalu. Sehingga rencana tersebut urung dilaksanakan.

Dengan begitu, pemerintah dapat menyelesaikan program lain yang lebih mendesak. Seperti pembangunan fasilitas kesehatan dan infrastrukur jalan.

“Kan itu penting juga segera diselesaikan pemerintah,” tegas dia.

Namun rencana pembangunan BLK ke depan bukan berarti tak bakal terwujud. Pemerintah memiliki keinginan tersebut..

Sebab, ia mengilhami bila kebanyakan tenaga kerja lokal musti mengikuti pelatihan hingga keluar daerah. Seperti Balikpapan dan Samarinda.

Hanya saja, rencana tersebut belum masuk dalam prioritas tahun ini. Agus katakan, pihaknya melihat peluang kerjasama dan bobot anggaran daerah pada 2024 mendatang. Bila memungkinkan, gedung tersebut akan segera terealisasi.

“Karena memang mimpi kita adalah untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Tapi gedung BLK belum prioritas tahun ini,” tandas dia mengakhiri wawancara. (*)

Reporter: Sulaiman