TANJUNG REDEB – Julius justru menyinggung ‘One Piece’ saat ditanya alasan membunuh istri dan anaknya.
Pernyataan mengejutkan keluar dari mulut Julius (34), tersangka pembunuh istri dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah.
Julius mengaku nekat menghabisi nyawa keluarganya karena masalah ‘One Piece’.
Namun tidak diketahui arti dari One Piece yang diucapkan oleh Julius.
Pernyataan Julius itu diketahui dari sebuah video yang direkam oleh petugas kepolisian yang mengamankan Julius usai melakukan aksi keji itu.
Dalam rekaman video yang diterima Berauterkini.co.id, terlihat Julius sedang berada di dalam mobil.
Dia terlihat duduk di kursi belakang dengan posisi tangan di belakang.
Di dalam mobil saat perjalanan menuju Polres Berau, Julius menjawab pertanyaan polisi dengan jawaban yang sulit dipahami.
Dia mengaku melakukan semua perbuatan kejinya itu karena ‘One Piece’.
“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece. Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya kepada polisi.
Polisi mencoba memastikan jawaban Julius. Lagi-lagi Julius kembali menyinggung One Piece.
“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis,” ucapnya.
“Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.
Pengakuan yang tak masuk akal itu membuat pihak kepolisian kesulitan mengorek motif sebenarnya di balik aksi keji tersebut.
“Selama di mobil dari lokasi kejadian menuju Polres Berau, jawabannya ngalor-ngidul, nyeleneh,” ujar Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan bahwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya, Julius sementara dirawat di RSUD Abdul Rivai. “Yang jelas di rumah sakit lagi dirawat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Polres Berau memeriksa kejiwaan Julius, tersangka pembunuhan istri dan anaknya di RSUD Abdul Rivai.
Julius (34) tersangka pembunuh istri dan dua anaknya kini berada di RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb, Berau.
Diduga, Julius mengalami gangguan mental hingga harus diperiksa kejiwaannya.
“Sekarang tersangka dirawat di rumah sakit. Kemungkinan sekaligus diperiksa juga kejiwaannya,” kata Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan kepada Berauterkini.co.id, Senin (11/8/2025).
Dia menjelaskan, atas perintah Kapolres Berau, penanganannya diambil alih Satreskrim Polres Berau. Hanya saja, pihak kepolisian masih kesulitan mengorek keterangan dari Julius, karena jawaban yang diberikan tidak jelas.
Sehingga, Polres Berau membawa Julius ke RSUD Abdul Rivai untuk memeriksakan kesehatan dan kejiwaannya.
“Belum bisa, karena jawabannya selalu tidak nyambung dan aneh. Jadi sementara dititipkan di rumah sakit untuk dirawat,” paparnya.
Ketika ditanya, apakah ada informasi bahwa tersangka sebelumnya pernah mengalami gangguan kejiwaan, AKP Ngatijan menjelaskan, dari kesaksian warga setempat, tersangka belum pernah diketahui mengalami gangguan mental.
“Kalau informasi dari warga setempat, tersangka ini hanya memiliki sikap temperamen. Karena masalah kecil, bisa memicu amarahnya. Tapi kalau untuk gangguan kejiwaan belum pernah diketahui sebelumnya,” pungkasnya.