Foto: Aktivitas pengrjadin kursi di Jl Harm Ayoeb saat menyelesaikan orderan pelanggan.

TANJUNG REDEB, – Momen puasa ramadan selalu menjadi istimewa bagi semua pihak, termasuk juga bagi para pelaku usaha mebel atau pengrajin kursi di Kabupaten Berau. 

Sebab, sejak awal ramadan hingga lebaran, terjadi peningkatan orderan furniture untuk kebutuhan rumah tangga warga. Tak heran jika para pengusaha mebel sudah bersiap dari jauh-jauh hari untuk menyambut lonjakan permintaan mebel dari para pelanggan.

Saat ini, saat lebaran yang hanya menyisakan waktu 15 hari, beberapa pengusaha mebel mulai kebanjiran menerima pesanan furniture, diantaranya kursi tamu.

Seperti yang dikatakan Indra, pengusaha mebel yang berada di Jalan HARM Ayoeb, Kelurahan Gunung Tabur ini mengaku mulai banyak pesanan kursi dari pelanggan tetapnya maupun pelanggan baru. 

“Semua orderan itu sementara kita produksi sesuai permintaan,” katanya, Kamis (06/04/2023).

Bahkan, banyaknya pesanan kursi mendekati lebaran ini memaksa dirinya harus menambah orderan bahan baku dari luar daerah. Hal ini lantaran kebutuhan bahan baku dari lokal juga sudah mulai terbatas, karena banyak diburu pengusaha mebel lain. 

Indra mengaku, dari sekian banyak orderan yang diterima. Didominasi permintaan reparasi kursi. Reparasi yang dimaksud yakni penggantian kulit kursi dari model yang lama menjadi model yang baru atau sesuai dengan keinginan pemilik barang. 

“Ada juga permintaan kursi baru, tapi jumlahnya terbatas. Tidak sebanyak reparasi kursi,”terangnya.

Untuk mengejar target, iapun kini menerapkan skema tiga banding satu. Atau tiga hari maksimal satu kursi rampung diselesaikan. Untuk harga, iapun mengaku nilainya bervariasi. Sesuai tingkat kesulitan kursi yang dikerjakan. Namun, ia merinci biasanya harganya dimulai Rp 3 juta sampai Rp 5 juta untuk reparasi kursi. 

Sementara untuk pembuatan kursi baru, harganya tergantung bentuk dan bahan yang digunakan. Mulai dari 5 juta sampai 8 juta.

“Alhamdulilah sekarang sudah tidak pandemi jadi permintaan cukup banyak dibanding tahu tahun lalu saat masih pandemi covid-19,” tutupnya.(*)