Foto: Syarifatul Syadiah, Wakil Ketua I DPRD Berau
TANJUNG REDEB, – Masih banyak ditemukanya kasus stunting di sejumlah wilayah di Kabupaten Berau mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Menurutnya, masih adanya kasus stunting di Berau tak lepas dari pola konsumsi masyrakat. Salah satunya yakni penggunaan air yang digunakan setiap hari. Masih banyaknya kampung yang menggunakan air hujan maupun air sungai karena belum terlayani PDAM disinyalir jadi salah satu penyebab kasus stunting masih terus ada.
Sehingganya, ia menekankan kepada pemangku kebijakan agar usulan terkait penyediaan sarana air bersih bisa menjadi skala prioritas yang dapat direalisasikan.
“Tolong usulan pelayanan air bersih menjadi prioritas utama,”pintanya.
Dirinya menganggap usulan dari lurah maupun kepala kampung tidak banyak, maka tidak sulit bagi Pemkab Berau untuk merealisasikan permintaan tersebut. Apalagi ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini kan menyangkut kepentingan masyarakat banyak, tentunya ini tidak bisa dibebankan ke Alokasi Dana Kampung (ADK) mereka,” katanya.
Selain itu, kualitas air yang bersih sangat berpengaruh pada tubuh manusia. Karena tubuh manusia sebagian besarnya mengandung air. Menurutnya, percuma makan makanan yang bergizi jika tidak diimbangi dengan minuman yang bersih dan sehat.
“Air bersih ini sangat penting buat tubuh. Apalagi buat ibu yang mengandung pastinya akan mempengaruhi kondisi tumbuh-kembang bayi. Potensi terkena stunting juga semakin tinggi akibat mengkonsumsi air yang tidak sehat,” jelasnya.
Syarifatul berharap, di semua kecamatan yang menyampaikan usulan air bersih bisa menjadi prioritas, sehingga seluruh wilayah di Kabupaten Berau juga bisa terealisasi pelayanan air bersih secara maksimal.
“Tidak hanya di Kecamatan sekitar kota saja, tapi seluruh wilayah di Kabupaten Berau juga harus merasa pelayanan air bersih,” pungkasnya.(*/adv)