TANJUNG REDEB – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Berau mewacanakan pembukaan jam layanan malam untuk memberi akses literasi yang lebih luas bagi masyarakat. Namun, rencana ideal tersebut diakui masih terbentur pada realita keterbatasan sumber daya manusia dan dukungan anggaran.

Kepala Dispusip Berau, Yudha Budisantosa, menjelaskan bahwa ide ini lahir dari keinginan untuk memfasilitasi para pekerja dan pelajar yang sibuk dengan aktivitas mereka di siang hari.

“Sebenarnya kami ingin buka malam untuk memfasilitasi orang yang sibuk bekerja, anak-anak yang sekolah. Di malam hari kan mereka justru punya waktu luang untuk berkunjung,” ujarnya belum lama ini.

Meski demikian, Yudha mengakui bahwa merealisasikan wacana tersebut tidaklah mudah. Kendala utama yang dihadapi saat ini adalah kekurangan staf dan biaya operasional tambahan untuk menjalankan layanan di luar jam kerja normal.

“Kami masih terkendala staf yang bisa menjaga di malam hari. Paling tidak ada tambahan dana sedikit untuk operasional,” jelasnya.

Untuk tahap awal, Dispusip telah merancang skema layanan malam yang akan dimulai secara bertahap, misalnya hanya pada akhir pekan. Namun, rencana ini tetap membutuhkan persetujuan dan dukungan kebijakan dari pemerintah daerah.

Menanggapi keraguan sebagian pihak mengenai efektivitas layanan malam, Yudha tetap optimistis. Menurutnya, waktu malam hari justru merupakan sebuah peluang.

“Justru malam bisa jadi peluang karena orang sibuk bekerja di siang hari,” tegasnya. (Adv)