• Foto: Kantor PLN UP3 Berau di Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb

TANJUNG REDEB- Manager PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel ingin meluruskan terkait pemadaman bergilir yang terjadi hingg 2 kali dalam sehari. Dia mengatakan, saat kondisi listrik di Berau sedang defisit hingga 8 megawatt. Sehingga solusi yang bisa dilakukan, yakni melakukan pemadaman bergilir dua kali dalam sehari.

Kondisi tersebut diterangkannya, karena ada mesin pembangkit di PLTU Lati dan PLTU Berau milik PLN di Kecamatan Teluk Bayur mengalami perbaikan.

Dirunutkannya, pada 21 Februari lalu, unit 1 PLTU Lati mengalami pemeliharaan karena mengalami gangguan. Hingga saat ini, unit tereebut belum bisa beroperasi. Diperkirakan, pada 23 Maret mendatang unit tersebut selesai diperbaiki.

Hal itu diperparah pada 14 Maret lalu, 1 unit mesin PLTU Teluk Bayur, turbinnya juga mengalami gangguan.

“Sehingga defisit yang tadinya 4 mega, menjadi 8 megawatt. Karena setiap unit yang dilakukan perbaikan, itu defisit 4 megawat. Tapi untuk PLTU Lati, itu diprediksi 23 Maret nanti, kalau untuk unit di PLTU Teluk Bayur itu hari ini (kemarin) turbinnya baru dibongkar,” jelasnya.

Dijelasknnya, untuk pembongkaran turbin, tidak bisa langsung dibongkar begitu saja, harus menunggu selesai dilakukan pendinginan. Adapun prediksi dari divisi pembangkitan di PLTU Teluk, turbin itu akan selesai pada 27 maret.

“Jadi sampai dengan 23 maret nanti, kondisi kita masih tetap seperti ini terjadi pemadaman bergilir. Karena tidak ada suplai dari mana-mana lagi. Hanya deri PLTU teluk, PLTU Lati, dan PLTD Sambaliung,” ujarnya.

Namun, dirinya juga menginformasikan, saat ini tambahan unit mesin sebesar 7 megawatt, sedang dalam pelayaran dari Surabaya menuju Balikpapan. Adapun estimasi tiba di Berau, diprediksi pada 3 April mendatang.

“Mudah-mudahan tidak ada kendala. Begitu juga dengan unit 1 PLTU Berau dan Unit 1 PLTU Lati. Sukur-sukur bisa lebih cepat. Karena mereka jug mengerjakannya 24 jam. Karena pemadaman ini sudah terlalu lama,” jelasnya.

Dijelaskan Harryadi, saat ini jumlah daya yang digunakan hanya berkosar 22 megawatt saja, sementara untuk total daya dalam kondisi normal yang diperlukan 30 megawatt.

Sehingga, dengan kondisi defisit 8 megawatt seperti itu, terpaksa pihaknya melakukan pemadaman bergilir. Sebenarnya kata dia, PLN UP3 Berau , tidak mengelola divisi pembangkitan. Pihaknya hanya mengelola pendistribusian listrik, gangguan keluhan, pasang baru, dan tambahan daya pelanggan.

“Kalau semua mesin di PLTU Lati dan Teluk Bayur sudah normal, ditambah unit yang didatangkan dari Surabaya, itu bisa surplus 3 hingga 4 megawatt. Ketika ada pembangkit yang mengalami gangguan, itu masih bisa kita suplai,” jelasnya.

Saat ini, PLN UP3 Berau, melakukan pemadan bergilir setiap 2 kali sehari dengan total estimasi 4 hingga 5 jam. Seperti dicontohkannya, pelanggan mengalami pemadaman di waktu pagi selama 3 jam, kemungkinan malam hari terjadi pemadaman lagi 1 hingga 2 jam.

“Awalnya, pola yang akan diterapkan itu 5 jam pemadaman. Menurut saya, itu terlalu lama, sehingga diberlakukan 2 kali pemadaman dalam sehari. Jadi ini merata. Fasilitas umum yang tidak dipadamkan, diantaranya rumah sakit. Krena di sana gensetnya mengalami kerusakan,” tandasnya (/)

Reporter: Hendra Irawan