TANJUNG REDEB – Sektor perkebunan dan pertambangan masih menjadi mendorong angka capaian realisasi investasi triwulan kedua di Berau.
DPMPTSP Berau menyebutkan bahwa total realisasi investasi sampai dengan triwulan kedua 2025, mencapai sebesar Rp 5,1 triliun.
Penata Kelola Ahli Madya DPMPTSP Berau, Mukri menjelaskan, angka realisasi tersebut berasal dari realisasi investasi triwulan pertama sebesar Rp 3,465 triliun dan triwulan kedua sebesar Rp 1,656 triliun.
Adapun realisasi triwulan kedua sebesar Rp 3,465 triliun berasal dari gabungan, Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 1,456 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 2,007 triliun.
“Memang PMDN tetap lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan PMA, PMDN di triwulan 1 juga mencapai hingga US 522 miliar dolar atau setara 8,4 triliun, sedangkan PMAnya hanya US 70,9 miliar dolar,” imbuhnya kepada Berauterkini.co.id, saat ditemui di Kantor DPMPTSP Berau, Jumat (8/8/2025).

Mukri mengatakan bahwa sektor perkebunan dan pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar hingga di triwulan kedua 2025. Meski demikian, dirinya belum bisa menyebutkan besarannya karena data per sektor masih harus dilakukan pengecekan ulang.
“Datanya hingga di triwulan kedua 2025 ini kalau per sektor masih dilakukan pengecekan ulang dulu, tapi kalau cuma di triwulan pertamanya saja, sektor perkebunan menyumbang sebesar Rp 67,3 miliar, sedangkan pertambangan sebesar Rp 189,8 miliar,” jelasnya.
Mukri menjelaskan, realisasi investasi di triwulan kedua tahun ini, bisa lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, berkat sebuah perusahaan kertas yakni PT Kertas Nusantara, sebelumnya dikenal sebagai PT Kiani Kertas, yang mana, mereka menjadi penyumbang investasi terbesar.
“Perusahaan PT Kertas Nusantara ini tengah dalam proses menuju operasional, makannya realisasi investasinya besar, di mana berdasarkan hasil laporan mereka, mencapai 60 juta US Dollar,” imbuhnya.
Selain itu, Mukri mengatakan bahwa sektor perkebunan dan pertambangan juga masih menjadi penyumbang terbesar terhadap realiasi investasi hingga triwulan kedua 2025.
Sayangnya, ia belum bisa menyebutkan besaran realisasi investasi dari kedua sektor tersebut per triwulan kedua karena data-datanya masih harus dilakukan pengecekan ulang.
“Datanya per triwulan kedua 2025 ini, kalau per sektor masih dilakukan pengecekan ulang dulu, tapi kalau di triwulan pertama sektor perkebunan menyumbang sebesar Rp 67,3 miliar, sedangkan pertambangan sebesar Rp 189,8 miliar,” ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Berau akan kedatangan investasi baru di sektor gas yang rencananya akan masuk ke Kampung Birang.
Lebih jauh, Mukri menyampaikan yang terpenting saat ini adalah target realisasi investasi Berau di tahun 2025 dapat tercapai hingga Rp 4,5 triliun atau lebih.
Jika target tersebut tercapai maka investor bisa lebih percaya untuk berinvestasi di Berau.