Foto: Ibu-ibu Samburakat saat mengukuti pelatihan membuat teh dari limbah jagung.
TANJUNG REDEB,- Pagi baru saja beranjak menuju tengah hari ketika 27 perempuan berkumpul di Kantor PKK Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, Berau. Mengenakan kemeja batik biru dengan corak yang seragam, mereka masuk ke ruang pertemuan. Ibu-ibu dari Kampung Samburakat itu siap mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah jagung.
Kamis, 2 Maret 2023, pukul 09.30 Wita, mereka segera mempraktikkan proses pengolahan limbah jagung. Sisa panen jagung itu diolah untuk menghasilkan dua jenis minuman.
Produk pertama adalah teh rambut jagung manis atau Terajanis. Minuman kedua yaitu serbuk jagung instan. Keduanya merupakan produk kuliner berbasis kesehatan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR BUMA sekaligus memperingati International Woman Day setiap 8 Maret,” terang Business Support Manager PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Jobsite Lati, SG Rajagukguk.
Pelatihan bertajuk Program CSR Community Based Business & Inklusi Sosial dengan Pemanfaatan Limbah Jagung Menjadi Produk Unggulan Kampung Samburakat berupa Serbuk Instan dan Teh. Pesertanya semua perempuan yang berasal dari anggota sigap kampung, ibu ketua RT, ibu-ibu PKK, dan istri para petani.
Kampung Samburakat dikenal sebagai daerah penghasil jagung di Berau. Hasil panennya selalu melimpah sehingga sering banyak yang tidak terjual dan terbuang. Permasalahan itu dilihat BUMA sehingga mengadakan pelatihan ini.
BUMA mengadakan program CSR Community Based Business dengan memanfaatkan potensi jagung melalui pelatihan, pendampingan, dan pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif. Tujuannya tidak lain meningkatkan kualitas hidup masyarakat lingkar tambang.
“Inovasi produk minuman dari limbah jagung ini diharapkan menambah koleksi produk unggulan khas Kampung Samburakat,” sambung SG Rajagukguk.
Dalam pelatihan, para peserta membuat produk minuman berbahan baku jagung. Proses produksi teh bernama Terajanisdiawali dengan menyortir dan membersihkan rambut jagung. Langkah selanjutnya yaitu mengeringkannya dalam oven dengan suhu tertentu. Rambut jagung yang kering itu kemudian dikemas dan sudah bisa disebut teh.
Terajanis dapat diseduh bersama madu, jeruk nipis, atau kayu manis. Teh ini punya beragam khasiat. Mulai antioksidan, memelihara kesehatan ginjal, menurunkan berat badan, meningkatkan produksi urine, mengatur gula dan menurunkan tekanan darah, serta memperkuat sistem imun.
Peserta juga mempraktikkan pembuatan serbuk instan minuman jagung. Cara pembuatannya yaitu menyaring biji jagung yang sudah dipipil dan dicuci. Saringan ini menghasilkan ekstrak sari jagung yang halus.
Ekstrak itu dihaluskan, ditambahkan air, dan disaring lagi. Selanjutnya, ekstrak hasil saringan ditambahkan gula dan dimasak sampai mengkristal. Serbuk yang diperoleh kemudian dikemas dan siap jual.
“Pelatihan ini sangat berguna. Kami berterima kasih kepada BUMA yang sudah meningkatkan pemberdayaan perempuan di kampung ini,” tutur Neneng Desyanti selaku ketua PKK Kampung Samburakat. (*)