Foto: Banjir saat merendam Kampung Tumbit Dayak dan Tumbit Melayu beberapa waktu lalu.
TANJUNG REDEB – Akibat banjir beberapa waktu lalu, banyak tanaman yang terpaksa gagal panen di Kampung Tumbit Melayu maupun Tumbit Dayak di Kecamatan Teluk Bayur.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi mengungkapkan pihaknya baru menyelesaikan pendataan kerusakan.
Dari 17 kelompok tani yang didata, sebanyak 24 hektar padi mereka rusak dan gagal panen. Sedangkan untuk padi ladang seluas 32 hektar, jagung 31,5 hektar. Hal ini tentu membuat kerugian bagi para petani di kampung tersebut.
“Kebetulan tahun ini ada bantuan dari pusat,” katanya.
Bantuan yang diberikan disampaikannya yakni tanaman pangan, holtikultura, seperti padi dan jagung. Namum, bantuan ini masih akan dikirim dan langsung diserahkan kepada para korban terdampak.
“Tujuannya tentu meringankan beban para petani kita ini,” ucapnya.
Dijelaskan Junaidi, pihaknya belum bisa menaksir berapa kerugian akibat bencana banjir tahunan ini. Namun dipastikan angkanya mencapai ratusan juta rupiah. Karena bukan hanya satu wilayah saja yang terendam banjir.
Pihaknya juga masih terus melakukan pendataan terhadap kelompok tani yang ada di kecamatan lain, yang terdampak banjir Sungai Kelay, beberapa waktu lalu.
“Pendataan masih terus dilakukan. Ini untuk mencapai angka pasti berapa hektar lahan yang terendam,” ujarnya.
Ia menambahkan, sektor pertanian tentu sangat penting bagi masyarakat Kampung Tumbit Melayu, mengingat masyarakat di kampung tersebut mayoritas petani. Hal ini tentu saja mengguncang perekonomian para petani.
“Kami juga upayakan selain bantuan dari APBN, tentu dari APBD juga,” tutupnya. (*)
Reporter: Andini