Foto: Suasana Musorkab KONI 2023, di Hotel Exclusive, beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Drama kemenangan nahkoda baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau berlanjut. Kini dugaan ‘Money Politic’ konstituen KONI alias surat rekomendasi dukungan calon mencuat ke publik.

Tak main-main. Narasi itu muncul dari internal KONI Berau sendiri. Dari keterangan Kabid Hukum Olahraga Demisioner Burhanuddin, kepada awak Berau Terkini, membenarkan kabar dugaan money politik tersebut terjadi menjelang Musorkab KONI Berau.

Diketahui, Musorkab KONI Berau telah purna terselenggara di Hotel Exclusive, AKB Sanipah beberapa pekan lalu.

Musyawarah yang berjalan hingga pukul 1.00 Wita dini hari itu, melahirkan nahkoda baru yakni La Ode Ilyas. Dengan pemegang dukungan terbanyak. Mencapai 27 suara.

Kemenangan La Ode, menyingkirkan 2 kandidat lainnya. Yakni Taufan Majid dan Najemuddin.

“Kami pegang semua bukti itu, jadi ini peringatan buat teman-teman agar tidak bergerak sembarangan,” kata Burhan.

Dugaan, tindakan curang tersebut jelas melanggar komitmen para pejuang di dunia olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas.

Burhan berharap, agar terduga TM dapat menerima dengan lapang dada kekalahan yang diterima kala Musorkab. Sehingga KONI Berau dapat segera menyusun program yang bakal berjalan dalam empat tahun ke depan.

“Ayolah bersama kita (struktur KONI Berau) dapat membangun KONI ke depan,” kata dia.

Jikalaupun tidak menerima hasil Musorkab, dia mempersilakan kepada pihak yang merasa dirugikan untuk menggugat badan organisasi.

Namun yang jelas, kata dia, kemenangan La Ode sudah sesuai dengan mekanisme organisasi.

“Itu tergantung teman-teman di sebelah. Kami sih siap aja,” ujar dia.

Dirinya pun mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh kubu TM. Menurut dia, TM sebagai mantan pejabat daerah dapat memberikan contoh kepada kader KONi ihwal cara berorganisasi yang ideal.

Yang jelas, pihaknya saat ini telah mengantongi beberapa bukti yang menjurus ke tindakan curang yang dimaksud.

“Kami punya bukti. Dan ini sudah melalui pertimbangan yang matang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Musorkab KONI Berau Suhud, menyatakan membuka seluas mungkin segala kesempatan gugatan bagi semua pihak.

Dirinya menegaskan, bila proses pemilihan nahkoda KONI Berau sudah sesuai dengan aturan dan landasan organisasi alias AD/ART.

“Kami pastikan semuanya sudah sesuai aturan,” kata dia.

Ihawal kebenaran informasi tersebut, ia hanya meminta agar pihak terkait dapat membuktikan ke publik agar masalah tersebut dapat segera terselesaikan.

“Tanyakan langsung saja sama yang bersangkutan,” tegas dia. (*)

Reporter: Sulaiman