TANJUNG REDEB – Keluhan atas pelayanan di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb kembali disampaikan masyarakat.
Salah satu yang menjadi keluhan keluarga pasien adalah ruang tunggu pasien yang panas saat menunggu giliran pelayanan pengobatan.
Sebagai contoh, hawa panas dari kipas luar ruangan Air Conditioner (AC) dipasang persis di ruang tunggu pasien bedah dan jantung.
Saat AC dinyalakan, otomatis alat tersebut ikut nyala dan mengeluarkan hawa panas yang mengganggu para pasien dan keluarganya yang menunggu.
Dalam pantauan awak media ini, terdapat beberapa titik yang terpasang kipas luar ruangan tersebut, seperti di ruang tunggu pasien di poliklinik jantung.
Salah satu keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya mengaku, setiap minggu harus mengantar sang istri yang saat ini memasang cincin atau ring di jantung.
“Setiap minggu harus datang ke sana dan ruangan tunggunya panas,” kata dia.
Dia mengatakan, banyak pihak yang mesti terlayani dengan baik ketika datang ke rumah sakit plat merah tersebut, baik pasien maupun keluarga pasien.
Semua pihak tersebut sudah seharusnya mendapatkan tempat yang nyaman. Sebab, rumah sakit sejatinya menjadi ruang pelayanan publik yang diberikan tanpa pandang golongan.
“Diperhatikan lah itu demi kebaikan bersama juga ini,” ujarnya.
Mengonfirmasi hal tersebut, Kepala Tata Usaha RSUD dr Abdul Rivai, Sarengat, mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan kepada pihak manajemen rumah sakit.
Saat ini, pihaknya telah mempersiapkan ruangan untuk poli bedah yang lebih nyaman dari tempat sebelumnya. Pemindahan ruangan itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Poli bedah akan kami geser, dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman, beserta dengan ruang tunggunya,” terang dia.
Sementara, terkait keluhan pasien di ruang poli jantung, dia mengakui memang terasa panas. Dirinya tak mengelak kondisi tersebut sama dengan yang dikeluhkan oleh keluarga pasien.
“Minggu ini kami coba geser, biar ruang tunggu tidak panas,” akunya.
Dia pun menyampaikan, saat ini pihak rumah sakit terus berbenah guna memastikan peningkatan kualitas pelayanan berjalan lurus dengan keinginan masyarakat.
Di rumah sakit plat merah itu, telah berlaku pelayanan dengan nama program SI LINDA atau ‘Sistem Pelayanan Informasi dan Aduan’.
Program ini menyediakan bilik khusus untuk aduan masyarakat terkait dengan pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh pihak internal. Aduan itu akan dijadikan acuan perbaikan sistem pelayanan agar lebih baik.
“Silakan laporkan langsung pelayanan agar kami dapat berbenah,” tutupnya. (*)