TANJUNG REDEB – Stok pengiriman tabung gas elpiji 3 kilogram dibatasi berdampak pada kelangkaan hingga kenaikan harga gas melon.

Masyarakat Berau mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg, jika tersedia di warung atau agen, gas melon itu dijual dengan harga yang lebih mahal.

Keluhan mendapatkan gas LPG 3 kg ini disampaikan oleh warganet di Berau di sejumlah forum dan grup Facebook.

Sejumlah pedagang di tingkat pengecer hingga agen menyebutkan stok pengiriman yang dibatasi membuat gas LPG 3 kg menjadi langka.

Hal itu diungkapkan oleh agen tabung gas elpiji, Rahma, dia mengatakan kelangkaan yang terjadi karena stoknya dibatasi, yaitu jatahnya hanya 2-3 kali pengiriman dalam satu bulan.

Kondisi itu yang membuat gas LPG 3 kg tersebut sering habis, terlebih peminatnya lebih banyak dibandingkan dengan gas lainnya.

“Sebenarnya bukannya engga ada, cuma memang stoknya terbatas karena kami pengirimannya itu dijatahkan hanya 2-3 kali saja dalam satu bulan,” kata Rahma kepada Berauterkini.co.id, saat ditemui di Toko Agen Gas, Tanjung Redeb, Senin (4/8/2025).

Tumpukan gas elpiji di salah satu agen gas di Tanjung Redeb
Tumpukan gas elpiji di salah satu agen gas di Tanjung Redeb (BT)

Rahma menyebutkan bahwa gas melon tersebut telah kosong sejak kemarin lusa, “Sedangkan untuk stoknya lagi kami belum tau, biasanya harus nunggu sekitar satu minggu,” imbuhnya.

Hal yang sama juga disamapaikan pedagang gas LPG 3 kg tingkat pengecer yakni Wiwit. Menurut Wiwit, gas LPG 3 kg telah kosong sejak Jumat (29/7/2025) lalu. Dia mengakui, gas melon ini memang kerap kali tidak tersedia setiap akhir bulan.

“Sudah kosong sejak hari Jumat kemarin ya kak, karena memang kan akhir bulan. Kalau untuk stoknya kami belum tau lagi kapan, tapi memang biasanya harus nunggu lama. Kalau gas yang lain ada, yang 12 kg selalu tersedia,” jelasnya.

Menurut Wiwit, gas LPG 3 kg cepat habis karena stok pengiriman yang dibatasi, dan banyaknya peminat karena harganya cukup murah yakni hanya Rp 33.000 – 35.000 per tabung.

Lebih lanjut, ia mengakui bahwa memang ada sedikit kenaikan harga gas LPG 3 kg dalam beberapa hari terakhir, yang mana biasanya hanya Rp 35.000 per tabung, kini harganya mencapai Rp 38.000 per tabung.

Kendaraan pengangkut distribusi gas elpiji di Berau
Kendaraan pengangkut distribusi gas elpiji di Berau (Zuhrie/BT)

Pedagang tingkat pengecer lainnya yakni Cincin juga menyampaikan hal yang sama.

Dia mengatakan bahwa gas LPG 3 kg sudah kosong sejak Sabtu (30/7/2025) kemarin. Dia mengatakan kekosongan ini merupakan hal biasa karena akhir bulan.

“Wajar ya kosong, soalnya kan kemarin akhir bulan, nanti sekitar satu minggu akan ada stoknya lagi. Untuk harga kami masih jual di Rp 36.000 per tabung,” ucapnya.

Asal tahu saja, beberapa warga net menyebutkan bahwa gas LPG 3 kg di Berau mengalami kelangkaan. Salah satunya pengguna Facebook, Supriani mengatakan bahwa gas melon tersebut telah langka, “Gas tuh langka, udah gitu harganya naik,” ucapnya dalam komentar Facebook Berau Terkini.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Berau meminta masyarakat untuk memahami kondisi pasokan gas LPG 3 kg.

Pihak Diskoperindag menegaskan bahwa kuota untuk gas bersubsidi atau gas melon bagi Kabupaten Berau tidak akan bertambah tahun ini, meskipun terkadang terjadi kelangkaan di pasaran.

Kepala Bidang Bina Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi, menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk menambah kuota. Penentuan alokasi merupakan wewenang Pertamina yang menyalurkan langsung ke agen dan sub-penyalur.

“Kita tidak bisa menambah permintaan kuota gas melon untuk Berau, karena dari Pertamina itu langsung disalurkan ke agen dan sub penyalur. Kita hanya bisa bantu mengawasi penyaluran itu,” terang Hotlan.