JAKARTA – Menteri HAM Natalius Pigai menyebut negara memiliki wewenang untuk melarang pengibaran bendera One Piece.

Aksi warganet yang mengajak mengibarkan bendera One Piece saat HUT RI menuai sorotan. Pemerintah turut bereaksi mengenai pengibaran bendera One Piece di momen HUT RI.

Kali ini Menteri Hak Asasi Manusia atau Menteri HAM Natalius Pigai yang buka suara soal ramainya pengibaran bendera One Piece saat HUT RI 17 Agustus nanti.

Menurut Natalius Pigai, negara memiliki wewenang untuk melarang pengibaran bendera One Piece, dengan catatan pengibaran bendera itu dilakukan sejajar dengan bendera Merah Putih.

Sebab jika pengibaran bendera One Piece dilakuakn sejajar dengan bendera Merah Putih bisa dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum hingga perbuatan makar.

“Pelarangan pengibaran bendera tersebut adalah upaya penting menjaga simbol-simbol nasional sebagai wujud penghormatan terhadap negara,” ujar Natalius Pigai dilansir Beritasatu dari Antara, Minggu (3/8/2025).

Pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI
Pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI (TikTok/@fatimah.azzahrah11)

Menurut Natalius Pigai, pelarangan pengibaran bendera One Piece juga bagian dari langkah strategis mengutamakan kepentingan nasional.

Dia menampik pelarangan pengibaran bendera One Piece saat HUT RI merupakan bentuk pembatasan atas kebebasan berekspresi.

“Saya berharap masyarakat memahami bahwa larangan ini bertujuan menjaga keutuhan bangsa dalam momentum bersejarah seperti Hari Kemerdekaan,” ujarnya.

“Ini bukan soal membatasi ekspresi warga negara, tapi bagian dari upaya negara menjaga core of national interest,” tuturnya.

Sebagai informasi, One Piece merupakan anime asal Jepang yang mengisahkan soal kehidupan bajak laut.

Pengibaran bendera One Piece saat HUT RI dimaknai oleh warganet sebagai bentuk kekecewaaan atas sejumlah kebijakan pemerintah.

Pedagang di Berau Takut Jualan Bendera One Piece

Di tengah ramainya ajakan pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI, sejumlah pedagang bendera musiman di Berau justru takut berjualan.

Menjelang HUT RI para pedagang bendera merah putih musiman mulai bermunculan di sekitar Kota Tanjung Redeb, Berau. Mereka menjual beragam atribut kemerdekaan seperti bendera kain, umbul-umbul, hingga dekorasi warna merah putih.

Namun, para pedagang mengaku tidak berani menjual bendera dengan gambar tokoh anime populer, One Piece.

Para pedagang mengaku memilih menjual bendera merah putih standar sesuai ketentuan, mereka khawatir jika menjual bendara One Piece, karena hal tersebut dapat memicu kegaduhan.

Salah seorang pedagang bendera Merah Putih yakni Iwan mengaku, dalam sehari ada 2-5 orang yang mencari dan ingin membeli bendera One Piece.

Namun Iwan mengaku tidak berani untuk menjual bendera tersebut karena memilih cara aman untuk berjualan.

“Pernah ada yang tanya soal bendera One Piece, tapi kami tidak berani jual. Takutnya nanti malah adanya kericuhan, atau bisa juga saya tidak diperbolehkan jualan oleh pemerintah Berau atau Satpol PP, jadi saya cari aman aja,” ujarnya, kepada Berauterkini.co,id, saat ditemui di depan Gor Pemuda, Tanjung Redeb, Minggu (3/8/2025).

Pedagang Bendara Merah Putih Musiman,
Pedagang Bendara Merah Putih Musiman, Iwan, saat ditemui Berau Terkini, di depan Gor Pemuda, Minggu (3/8/2025). (BT)

Pedagang bendera Merah Putih lainnya yakni Dani mengaku sempat ditanya oleh pembeli soal bendera One Piece. Dia mengaku tidak menjual bendera One Piece karena takut.

“Kalau soal berjualan, kami lebih baik ikut aturan, yaitu hanya menjual bendera Merah Putih saja, enggak berani jual bendera One Piece. karena lebih aman jual yang standar saja,” ujar Dani.

“Biasanya ada 3-6 orang yang menanyakan bendera tersebut, mau beli katanya. Tapi saya enggak jual, karena takut itu,” ungkapnya.