Foto : Kepala Kampung Buyung-Buyung Mustafa, saat ditemui awak media usai Musrenbang Kecamatan di Pendopo Camat Tabalar, pada Senin (27/2/2023).

TABALAR – Kendati sudah bertahun-tahun menjadi penghasil udang papai yang menjadi bahan baku terasi. Namun, hingga kini belum mampu mengolahnya menjadi produk sendiri.

Hal inipun, mendorong Kampung Buyung-Buyung agar pemerintah daerah dapat segera membangun pabrik pengolahan dan pengemasan terasi di Berau.

Keinginan menahun tersebut, disampaikan lagi secara langsung Kepala Kampung Buyung-Buyung Mustafa, dalam agenda Musrenbang Kecamatan 2023, kepada rombongan Pemkab Berau.

Mustafa mengutarakan bila sejauh ini kekayaan sumber daya laut khususnya udang papai di Buyung Buyung cukup besar. Namun selama ini udang tersebut dikemas dalam bentuk kemasan per 50 Kg kemudian dikirim langsung ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Angka pengiriman cukup fantastis. Tembus 30 Ton dalam enam bulan.

“Setengah tahun itu bisa tembus 30 Ton,” terang Mustafa.

Sayangnya bahan baku yang dikirimkan tersebut diolah kembali dan dipasarkan dengan label produk asli NTB. Sementara bila diproduksi sendiri di Buyung-Buyung, mulai dari ketertarikan wisatawan sampai keuntungan akan semakin dirasakan warga Berau.

Selain pengolahannya dilakukan di provinsi lain, penjualan hasil tangkapan udang papai hanya dihargai Rp 10 ribu per kilogram. Sementara, hampir 80 persen masyarakat pesisir bergantung dengan hasil laut.

“Dengan begitu masyarakat disini bisa hidup makmur dan sejahtera bila semua diolah disini,” ungkapnya.

Ia berharap agar para pemangku kebijakan dapat segera merealisasikan pembuatan pabrik pengolahan udang papay agar dapat dijadikan produk olahan kampung yang bernilai ekonomis.

“Kami sudah bertemu di Balikpapan dengan bidang CSR Bank Indonesia. Itu yang kami andalkan. Sekarang semua tergantung dari Disperindagkop,” ujarnya.

Selain itu, penting pula untuk memajukan SDM yang mumpuni dalam mengoperasikan pabrik itu nanti. Agar tidak didahului oleh tenaga kerja yang memiliki skill dan berasal dari luar daerah.

“Penting juga peningkatan SDM itu, karena pabrik tidak bisa bergerak tanpa tenaga yang mumpuni,” dia mengingatkan.

Menjawab itu, Pj Sekda Berau Agus Wahyudi menerangkan bakal mengawal keinginan warga Buyung-Buyung hingga terealisasi. Namun diperlukan langkah yang panjang demi memastikan pabrik yang diinginkan masyarakat dapat terwujud.

“Ini juga diperlukan kajian yang mendalam, karena diperlukan investasi yang angkanya pasti besar,” ujar Agus.(*)

Reporter: Sulaiman