Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir, menuturkan pihaknya telah melakukan rembuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf), untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisata di “Bumi Batiwakkal”.

Kualitas SDM diyakini akan menentukan mutu pelayanan wisata, maka perlu dilakukan pembinaan bidang SDM untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisata tersebut.

“Kita sudah melakukan rembuk beberapa hari lalu. Ini kegiatan diskusi dan koordinasi antara Pemerintah Pusat, yakni Kemenparekraf dan pemerintah daerah, pelaku usaha serta komite ekraf,” papar Ilyas, di kantornya kepada berauterkini.co.id, Rabu (28/8/2024).

Ada 50 pelaku wisata yang hadir, terdiri dari pelaku usaha pariwisata, pelaku usaha ekraf, dan komite ekraf

Dijelaskannya, pariwisata merupakan sektor yang berkembang pesat dan strategis sebagai sumber pendapatan daerah dan devisa nasional, pencipta kesempatan kerja dan berusaha.

Sekaligus bisa digunakan sebagai media untuk melestarikan nilai-nilai budaya dalam arah pembangunan pariwisata.

“Terutama dilihat sebagai penggerak ekonomi di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau, Nurjatiah menambahkan dalam program peningkatan daya tarik destinasi wisata, perihal penetapan tanda daftar usaha pariwisata daerah kepada para pelaku wisata.

Kegiatan pembinaan dan pengawasan itu untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha melaksanakan standar usaha risiko menengah rendah di tingkat kabupaten.

“Sasaran kami, agar para pelaku wisata mengetahui dan memahami perlunya memiliki standar sertifikasi, agar dapat bekerja optimal,” ujarnya.

Selain rembuk pengembangan SDM, Disbudpar Berau juga melakukan sertifikasi bidang pariwisata dalam rangka peningkatan SDM yang berstandar kompetensi.

Kali ini merupakan kegiatan yang didukung oleh Kemenparekraf dan bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP). Kegiatan tersebut telah dilakukan di Pulau Maratua pada 21-22 Agustus lalu.

“Ada 40 orang yang berhasil kami sertifikasi di perhotelan, mulai dari resepsionis, petugas kebersihan kamar, petugas, waiters, hingga koki,” bebernya. (*)