TANJUNG REDEB – 185 kepala keluarga (KK) dari masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara mendapatan bantuan ikan segar dari pemerintah Kabupaten Berau.
Mereka yang menerima pembagian ikan segar beku ini terdiri dari 75 KK di KAT Sungai Maning, 50 KK KAT Maluang, 30 KK di Pondok Pesantren Sabilila dan 30 KK di Kampung Birang Lama.
“Pemberian ikan segar beku ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-8 tahun 2021,”ujar Bupati Berau Sri Juniarsih,Selasa (23/11/2021).
Mengambil tema ‘Ikan Untuk Generasi Tangguh Dan Unggul’ Peringatan Harkanas tahun ini juga dirangkaikan dengan kampanye gemar makan ikan kepada masyarakat. Terkhusus bagi masyarakat terpencil da pedalaman seperti yang ada di Kecamatan Gunung Tabur.
Masing-masing kepala keluarga menerima 2 kilogram ikan segar beku, sehingga jika ditotal dari jumlah penerima setidaknya ada 370 kg ikan segar yang dibagikan.
“Kita ingin konsumsi ikan ini bukan hanya tingg di wilayah pesisisr maupun perkotaan tapi hingga ke Pedalaman,”katanya.
Sri Juniarsih menilai pemberian ikan segar ini merupakan bagian dalam mendukung ketahanan pangan gizi Nasional. Karena protein yang terkandung dalam ikan sangat tinggi. Sehingga kampanye dalam makan ikan terus digalakkan.
“Dengan mencukupi gizi yang tepat, kita wujudkan generasi yang kuat dan cerdas. Dan salah satunya memberikan protein yang tinggi dalam masa tumbuh kembang anak. Protein tinggi ini salah satunya berasal dari ikan,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu menjelaskan, pada peringatan Harkanas ini ada beberapa kegiatan yang telah dijalankan, diantaranya lomba penyuluhan dengan tema gemar ikan yang diikuti guru paud, desain baliho gemar ikan diikuti pelajar, bazzar ikan hias dan olahan hasil perikanan. “Bantuan yang diberikan ini merupakan swadaya dari kelompok masyarakat. Saya sampaikan terima kasih kepada yang telah membantu menyumbangkan ikan,”pungkasnya.
Editor: RJ Palupi