TANJUNG REDEB – Promosi pariwisata menjadi agenda penting dalam meningkatkan ekonomi daerah dari sektor wisata. Kegiatan promosi tersebut menjadi penting lantaran menjadi ukuran dalam naik turunnya minat wisata.
Pemkab Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), diklaim telah maksimal dalam mengiklankan kekayaan pariwisata Bumi Batiwakkal.
Kepada berauterkini.co.id, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengatakan pada 2024 ini pihaknya mengelola anggaran khusus promosi pariwisata senilai Rp600 juta.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD Berau. Digunakan untuk memasang walpaper, banner hingga baliho di bandara yang ramai pengunjung.
Terdapat beberapa provinsi yang menjadi target. Seperti di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan termasuk beberapa bandara di Kaltim.
“Kalau di Kaltim, 7 kabupaten kota kami pasangi iklan promosi. Kecuali Kubar dan Mahulu,” terang Ilyas, ditemui di kantornya pada Selasa (17/12/2024) pagi tadi.
Anggaran yang tergolong sangat kecil itu pun dimanfaatkan juga untuk mengikuti setiap event berskala nasional.
Disbudpar Berau sering mendapat kesempatan untuk mengelola satu tenda atau stand khusus promosi pariwisata.
Teranyar, Berau mengambil kesempatan di event yang digelar di Jakarta dan Banyuwangi. Dua titik yang terkenal dengan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Anggaran kami alokasikan khusus juga ke sana,” beber dia.
Di setiap event tersebut, Disbudpar Berau akan memperkenalkan setiap kekayaan seni dan budaya asli Berau.
Selain itu, paket wisata yang merupakan buah hasil kemitraan pemerintah dengan pihak swasta pun masuk dalam agenda promosi tersebut.
Tak tertinggal pula, setiap hasil kerajinan tangan dari UMKM di Berau turut di jajal dalam setiap event yang diikuti.
“Itu semua sudah satu paket,” kata dia.
Ditanyakan ihwal kecukupan anggaran untuk promosi, Ilyas mengaku angka tersebut masih belum memenuhi kebutuhan promosi pada event yang lebih besar lagi.
Bahkan, Disbudpar Berau tak pernah melakukan promosi wisata ke event di luar negeri. Yang sejatinya memiliki potensi menarik wisatawan mancanegara dalam jumlah besar.
Oleh karenanya, pada tahun 2025 mendatang, Disbudpar Berau memproyeksikan anggaran senilai Rp5 miliar untuk promosi pariwisata.
Dari anggaran itu, akan dimaksimalkan untuk melakukan promosi pariwisata di event internasional seperti di Jerman.
“Memang kami harus jemput bola,” ucap dia.
Ia berharap proyeksi tersebut dapat diwujudkan melalui sinergi antara eksekutif dan legislatif pada tahun depan. Ilyas meyakini, langkah tersebut akan berdampak besar terhadap dunia pariwisata di Bumi Batiwakkal.
“Ini jadi kebutuhan bersama, untuk kemajuan pariwisata di Berau,” tegas Ilyas.
Ke depan, setiap pejabat di eksekutif dan legislatif maupun OPD di Berau dapat berkolaborasi demi memastikan pesan promosi pariwisata tersampaikan kala melakukan perjalanan dinas.
Ia mengatakan, tak perlu membawa pegawai khusus di Disbudpar Berau. Namun, pesan itu dapat disampaikan langsung saat bertamu ke daerah di luar Berau.
“Geraknya harus kolaboratif dan punya komitmen bersama,” kata dia. (*)